GridOto.com - Siapa sih yang tidak kenal McLaren? Salah satu konstruktor tersukses dalam sejarah Formula 1.
McLaren tim legendaris yang biasanya dihuni pembalap top dan jadi juara dunia F1.
Sayangnya, McLaren malah kehilangan jati dirinya dan tidak diperhitungkan di ajang Formula 1, terutama sejak era mesin hybrid.
Terakhir McLaren membawa Lewis Hamilton jadi juara dunia di 2008 dan malah terpuruk dalam beberapa musim terakhir.
(BACA JUGA: Kondisi Terbaru Mekanik yang Terlindas Mobil Kimi Raikkonen pada F1 Bahrain)
Apa yang terjadi dengan McLaren?
CEO tim McLaren, Zak Brown mengungkap keterpurukan McLaren.
"Apa yang terjadi pada kami dimulai 5 tahun lalu, masalah di musim ini adalah hasil masalah dalam beberapa tahun terakhir," kata Zak Brown dikutip GridOto.com dari Crash.net.
Masalah utama jatuhnya McLaren adalah masalah kepemimpinan.
"Kesimpulanku kami punya masalah kepemimpinan yang konsisten, aku tidak menunjuk siapa-siapa," sambung Brown.
Jadi, bukan karena kesalahan satu atau beberapa figur di McLaren.
Tapi masalah kepemimpinan itu maksudnya adalah terlalu banyak aktivitas keluar masuk di jabatan penting.
Hal itu bikin banyak kebijakan perusahaan yang sering berubah dan tidak jelas.
"Jadi kami sama sekali tidak bisa fokus, dan kupikir itulah yang bikin masalah ini, dan yang ada hanya orang-orang yang tidak punya tujuan jelas, kurang perhitungan matang, dan tidak tanggung jawab," jelasnya.
(BACA JUGA: Kelewat Seneng Jadi Juara F1 2018, Bos Tim Mercedes Malah Cedera)
Menurut Zak Brown, organisasi McLaren harus dirombak.
Bukan orangnya, tapi sistemnya.
Karena dari dahulu sebenarnya orang-orang di dalam McLaren hampir sama saja.
Dan dulu bisa sukses, kok sekarang begini.
"Orang-orangnya benar-benar berbakat, kami sudah pernah menang juara dunia, kami punya lebih dari 100 orang yang berada disini selama lebih dari 20 tahun terakhir," jelasnya.
"Kami tidak pernah lupa caranya menang, kami hanya tidak punya alat sempurna yang dimaksimalkan tempatnya, dan itulah yang bikin kami terpuruk," kata Brown.