F1 Terancam Tidak Bisa Gelar Balapan di Sirkuit Silverstone, Inggris

Nur Pramudito - Kamis, 6 Desember 2018 | 18:54 WIB

F1 siapkan alternatif pengganti sirkuitSirkuit Silverstone, Inggris (Nur Pramudito - )

GridOto.com - F1 terancam bisa kehilangan salah satu seri, yakni GP Inggris yang diselenggarakan di Sirkuit Silverstone.

F1 Inggris yang berlangsung di Sirkuit Silverstone dapat dikatakan memiliki nilai yang sangat berharga dalam sejarah perkembangan F1.

Pasalnya, sirkuit itu merupakan tempat pertama diselenggarakannya balapan F1 lebih dari setengah abad yang lalu, tepatnya pada 13 Mei 1950.

Pada musim 2019 nanti, Sirkuit Silverstone bakal memasuk tahun terakhir dari kontrak kerja sama yang dijalin dengan pihak F1.

(BACA JUGA: Lewis Hamilton Ungkap Pembalap yang Bakal Jadi Rival Utamanya di F1 Musim 2019)

Pihak Sirkuit Silverstone telah mengaktifkan klausa penghentian kerja sama dengan pihak F1 lantaran biaya penyelenggaraan F1 Inggris yang terus membengkak.

Ancaman Sirkuit Silverstone keluar dari kalender balap F1 pun makin terasa, setelah tak terjadinya kesepakatan tentang revisi perpanjangan kontrak hingga 2020 mendatang.

Meski demikian, Managing Director F1 untuk bidang komersial, Sean Bratches, menyatakan jika kedua belah pihak ingin kesepakatan baru terjadi.

"Kami sangat optimistis. Belum ada perubahan berarti dalam pertemuan terakhir kami," kata Sean Bratches dilansir GridOto.com dari PlanetF1.

(BACA JUGA: Jika Gagal dengan Honda, Red Bull Racing F1 Mau Gimana?)

"Kami menggelar diskusi dan pembicaraan seputar urusan bisnis dan kedua pihak benar-benar berusaha menciptakan kesepakatan," lanjut Sean Bratches.

Meski terus mengadakan pembicaraan secara intens dengan pihak Sirkuit Silverstone, Sean Bratches tak memungkiri jika pihak F1 telah menyiapkan alternatif.

Menurut Bratches, pihak F1 tertarik untuk menggelar balapan GP Inggris di Jalanan Kota London.

"Jika kami memiliki kesempatan menggelar lomba di jalanan Kota London, ini akan menjadi situasi yang ideal baik untuk London maupun penggemar F1 di seluruh dunia," ujar Sean Bratches.