GridOto.com - Perjalanan mobil listrik Blits (Budi Luhur-ITS) karya mahasiswa Universitas Budi Luhur dan ITS ini masih berjalan lancar dan sudah sampai Kota Jambi.
Wali Kota Jambi, Syarif Fasha, bersama Kapolresta Jambi mencoba mobil listrik Blits ini.
Sesaat tiba di lokasi, Syarif Fasha langsung menaiki mobil tersebut dan membawanya mengelilingi Tugu Keris Siginjai.
"Nyaman, bawanya mudah," kata Fasha, usai mengendarai kendaraan tersebut.
Sebelumnya, mobil listrik dari PLN itu touring dari Surabaya menuju Sabang, Provinsi Aceh.
(BACA JUGA: Jempol dari Menteri Perindustrian Buat Mobil Listrik Blits)
"Kita berharap mobil ini terus disempurnakan dan bisa dipasarkan, sehingga mobil ini bisa mendukung dalam penurunan polusi udara," kata Syarif Fasha.
Mobil Listrik Blits ini memang sedang diuji keliling Indonesia Sob!
“Jalur Sumatera didominasi oleh tanjakan dan turunan yang menjadi tantangan mobil listrik Blits (Budi Luhur – ITS)," kata Yoga Uta Nugraha, Projek Leader Blits.
"Khususnya di daya tahan baterai dan tenaga mobil saat menghadapi tanjakan terjal," sambungnya dalam keterangan resmi (25/11/2018).
Selain itu tim Blits juga menguji coba pengereman saat turunan curam di jalur pegunungan di daerah Lampung.
Pun begitu saat turun hujan lebat di perjalanan, Blits tidak mengalami masalah berarti baik dari baterai ataupun perangkat mobil listrik lainnya.
"Dengan ini, kami lebih mengerti karakter Blits dan banyak mendapat data untuk peningkatan kemampuan mobil listrik ini,” terang Yoga.
Soal pengisian baterai, Jelajah Sumatera Blits ini melakukannya di Rayon PLN yang berada di setiap Kabupaten atau Kota.
"Kami bekerja sama dengan PLN untuk pengisian baterai, dan kami sangat terbantu karena PLN telah siapkan alat pengisian baterai di setiap rayon kabupaten atau kota yang kami datangi," imbuhnya.
Pengisian baterai Blits sendiri dilakukan setelah menempuh perjalanan 150-200 km, dengan lama pengisian sekitar 4-6 jam.
(BACA JUGA: Dirancang Lewati Medan Beragam, Berapa Harga Mobil Listrik Blits?)
Mobil listrik Blits (Budi Luhur-ITS) direncanakan tampil di ajang Reli Dakar suatu saat nanti.
Target ini bukan tanpa alasan, melainkan jadi sebuah mimpi yang ingin dicapai oleh Tim Project Blits.
Selain itu juga masih ada beberapa kendaraan-kendaraan listrik yang diikutkan dalam kompetisi antar universitas di dunia.
"Sebelum kami terjunkan di Reli Dakar harus diuji semaksimal mungkin sehingga saat ini kami desain untuk mengeksplor indonesia," ujar Muhammad Nur Yuniarto, Ketua Tim Project Blits.
"Intinya kami ingin menguji seberapa tahan mobil ini, ketika diterjunkan di Reli Dakar mudah-mudahan bisa finis," sambung pria yang berprofesi sebagai Dosen Teknik Mesin ITS ini.
Ia juga berujar, pihaknya bisa saja membuat mobil hanya untuk ikut-ikutan Rali Dakar.
"Harus lebih dari ekspektasi, karena bikin mobil yang tidak finis itu bisa. Makanya mobil harus terus diriset supaya bisa finis, itu yang susah," terang Nur.
Nur mengatakan, perjalanan uji coba keliling Indonesia ini pun bukan tanpa halangan.
"Karena dalam perjalanannya tidak semudah yang kami perkirakan. Harus jatuh bangun, gagal, rusak, rontok, ambrol, itu memang beberapa kali dialami oleh tim," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Bagaimana Rasanya Naik Mobil Listrik PLN? Ini Foto-foto Eksterior Interior Si Biru saat di Jambi