Tembus 1,5 Juta Ekspor, Yamaha Catakan Sejarah Baru di Tanah Air

Muhammad Ermiel Zulfikar - Senin, 3 Desember 2018 | 16:29 WIB

Ilustrasi Pabrik Yamaha di Iwata, Jepang (Muhammad Ermiel Zulfikar - )


GridOto.com - PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) merayakan pencapaian ekspor mereka yang tembus di angka 1,5 juta unit CBU (utuh).

Acara berlangsung di pabrik global YIMM yang terletak di Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Turut hadir Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo bersama Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, serta Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

"Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak Presiden yang berkenan datang untuk melepas ekspor motor ke 1,5 juta kami," ujar Dyonisius Beti, Executive Vice President Director & COO YIMM, Senin (3/12/2018).

(BACA JUGA: Warnanya Baru, Ternyata Harga Yamaha Aerox Naik Jadi Segini)

Melalui kerja nyata anak bangsa, pencapaian ekspor 1,5 juta unit sebenarnya sudah didapatkan Yamaha pada November 2018 lalu.

Sedangkan di 2018 ini, Yamaha menargetkan ekspor sebesar 338 ribu unit CBU (utuh) dan 5,3 juta set dalam bentuk CKD (terurai).

Muhammad Ermiel Zulfikar/GridOto.com
Presiden Joko Widodo saat meresmikan 1,5 juta ekspor Yamaha Indonesia


Sebanyak 45 negara maju ataupun berkembang jadi destinasi ekspor mereka, masing-masing berada di benua Asia, Eropa, Afrika, Amerika Latin, dan Australia.

"Yamaha Indonesia memang secara khusus dipercaya oleh prinsipal kami untuk memenuhi kebutuhan motor secara global," kata Dion lagi.

(BACA JUGA: Perusahaan Pelek Modif Trail Yamaha Jadi Supermoto, Dijual Nyaris Rp 500 Juta)

"Dalam kurun waktu empat tahun, kami berhasil meningkatkan ekspor kami mencapai 14,7 kali lipat dengan kandungan lokal mencapai 94 persen," imbuhnya.

Angka itu juga membuat Yamaha catatkan rekor tersendiri, sejak mereka pertama kali melakukan ekspor di tahun 1997.

Yamaha sukses jadi penyumbang terbesar ekspor motor nasional, dengan kontribusi mencapai lebih dari 50 persen.

"Kinerja ekspor tersebut secara signifikan memberikan dampak positif bagi ekonomi Indonesia," ucap Dion.

"Kami juga menargetkan pencapaian sebesar 813,6 juta dolar AS atau setara Rp 11,8 triliun sepanjang 2018 ini," tutupnya.