GridOto.com- Kecelakaan pikap yang mengangkut 23 santri Pondok Pesantren Miftahul Huda, Kalideres, Jakarta Barat memasuki tahap penyelidikan.
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dengan menggunakan teknologi Traffic Analysis Accident (TAA).
“Kami lakukan olah TKP dibantu alat TAA, yang berteknologi 3 dimensi. Dalam alat itu ada laser scanner yang bisa memfoto atau merekam di tempat kejadian,” jelas AKBP Budiyanto, Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya.
Alat tersebut terpasang software pengolah foto yang sudah diambil kemudian diolah menjadi video animasi.
(BACA JUGA : Polisi Lakukan Uji Kir Pada Pikap Maut yang Tewaskan Santri Dalam Kecelakaan)
Sementara dari olah TKP, pihak kepolisian akan mengetahui kronologis serta keadaan di sekitar TKP kecelakaan.
“Dari olah TKP akan mendapatkan suatu gambaran tentang penyebab kecelakaan itu. Seperti keadaan jalan, lingkungan, posisi kendaraan pada saat terjadi kecelakaan, termasuk korban,” ucap AKBP Budiyanto.
Kecelakaan yang terjadi Minggu (25/11) ini menewaskan 3 orang yakni Syaif Ali Maulana (14), Mahmud Hanafi (16 ), dan Sofyan (15).
Kejadian kecelakaan di flyover Jalan Boulevard Green Lake, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, sekitar pukul 11.30 WIB.
Kecelakaan terjadi saat mobil rombongan Ponpes Miftahul Huda melintasi flyover dnegan kondisi jalan berbelok dan menurun.
Saat itu sopir hilang kendali dan menabrak pembatas jalan sebelah kiri.
Imbasnya, pikap yang ditumpangi usai menghadiri perayaan Maulid Nabi Muhamamd SAW 1440 Hijriyah dari Pondok Pesantren KH Rosyid di Karang Tengah, Kota Tangerang terbalik dan penumpang terpental.
Para santri yang terluka dibawa oleh anggota Polsek Cipondoh dan Lantas Polres Metro Tangerang ke RSUD Tangerang, RS Bhakti Asih, dan RS Sari Asih Ciledug.