Peran Peran Defensive Driving yang Perlu Anda Ketahui

Radityo Herdianto - Rabu, 28 November 2018 | 09:00 WIB

Adrianto Sugianto Wiryono Selaku Senior Instructor & Researcher of Indonesia Defensive Driving Cente (Radityo Herdianto - )

GridOto.com-Tingkat kecelakaan lalu lintas salah satunya dipengaruhi oleh cara berkendara pengemudi di jalan raya.

Banyak para pakar safety driver yang memberikan sosialisasi berkendara yang baik dan benar untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas.

Salah satunya adalah membentuk karakter defensive driving.

"Defensive driving adalah perilaku mengemudi dimana pengemudi dapat menghindari celaka baik disebabkan oleh orang lain atau diri sendiri," ujar Adrianto Sugiarto Wiyono, Intruktur Indonesia Defensive Driving Center (IDDC) kepada GridOto.com (23/11).

Defensive driving lebih menekankan pendekatan intelektual tentang bagaimana cara mengemudi dengan aman, benar, efisien, dan bertanggung jawab.

Ilustrasi mengemudikan mobil

(BACA JUGA: Safety Driving dan Defensive Driving, Pahami Perbedaannya)

Lantas, bagaimanakah peran defensive driving terhadap pengemudi?

"Yang terpenting adalah menekan jumlah kecelakaan lalu lintas, terutama ketika menghadapi pengemudi dengan karakter agressive driving," tegas Adrianto.

Menurut Adrianto, agressive driving ditandai dengan orang yang sering ngebut, bermanuver mendadak tanpa memberikan isyarat, atau sering membuntuti kendaraan di depannya terlalu dekat.

Karakter yang seperti itu jika tidak diwaspadai bisa mencelakakan diri sendiri atau orang lain.

"Misalnya seperti saat berkendara dan jalur Anda dipotong, Anda bisa refleks mewaspadai manuver pengemudi tersebut tanpa mencelakakan diri sendiri atau pengemudi lain di sekitarnya dengan pemahaman defensive driving," ujar Adrianto.

(BACA JUGA: Tiga Faktor Utama Defensive Driving yang Perlu Kamu Ketahui)

Namun, pengemudi yang memiliki kemampuan bagus dalam berkendara atau pengemudi safety driving tidak bisa mencelakakan orang lain.

Bisa saja ketika pengemudi safety driving dengan kemampuannya bisa menghindari bahaya di depannya, namun ternyata saat menghindar malah menabrak pengemudi lain.

"Maka dari itu kemampuan safety driving juga harus sejalan dengan kemampuan defensive driving," tutup Adrianto.