Komunitas Mazda CX-3 Salurkan Minat Modifikasi Anggotanya

Dio Dananjaya - Minggu, 25 November 2018 | 11:12 WIB

Komunitas Mazda CX-3 atau yang dikenal sebagai CX3ID (Dio Dananjaya - )

 

GridOto.com – Komunitas pemilik Mazda CX-3 di Indonesia atau yang lebih dikenal dengan CX3ID bisa dibilang masih muda untuk sebuah komunitas otomotif.

Walaupun baru beberapa bulan hadir secara resmi, sampai saat ini anggota CX3ID sudah mencapai puluhan member.

Menurut Reno Pramudya, Founder CX3ID, anggota CX3ID tersebar di seluruh Indonesia.

“Awalnya sudah saling bertemu lewat Instagram, itu sejak Agustus 2017 setelah CX-3 meluncur di GIIAS,” bukanya kepada GridOto.com (24/11/2018).

(BACA JUGA: TeRuCI Gelar Jamnas Ke-10 Bertema 'MESEMELEH', Ini Arti Filosofisnya)

“Lalu Mei kumpul perdana dan Juni pas bulan puasa kemarin, CX3ID akhirnya resmi dibentuk,” sambung Reno.

Dari cuma belasan mobil, hingga saat ini anggota CX3ID telah mencapai 88 member.

Uniknya, anggota CX3ID selalu diedukasi soal pentingnya keselamatan berkendara selama mengemudi.

“Sejak awal berdiri kami memang menekankan pentingnya safety driving, komunitas CX3ID menekankan adab yang baik saat di jalan,” terangnya.

Puluhan Mazda CX-3 berkumpul di dealer Mazda BSD

(BACA JUGA: Ratusan Honda Mobilio Serbu Kota Probolinggo, Sampai Pecahkan Rekok MURI!)

Oleh karena itu sejumlah agenda telah disiapkan, termasuk pelatihan berkendara dan coaching clinic dari para ahli.

“Kami maunya anggota CX3ID menyetir dengan benar dan enggak ugal-ugalan. Jangan sampai orang mau beli mobil ini, punya pikiran males ah pemilik CX3 banyak yang ugal-ugalan,” ungkap Reno.

Untuk mendukung hal tersebut, sejumlah strategi telah disiapkan.

Pertama, komunitas CX3ID meminimalisasi pengunaan hazard.

(BACA JUGA: Tambah Pengetahuan, Veloz Owners Club Kunjungi Pabrik Ban PT Elangperdana Tyre Industry)

Seperti diketahui, hazard sebaiknya hanya digunakan pada saat darurat saja.

“Paling kami pakai hazard cuma untuk mobil paling belakang, untuk kasih tahu orang, kamu enggak usah di belakang kami karena ini iring-iringan,” sebut Reno.

Kemudian, anggota CX3ID juga tak ada yang memakai rotator, strobo, ataupun TOA sebagai alat komunikasi di jalan.

Sementara itu Lucky Lukman, Branch Manager Mazda Nusantara BSD, yang menjadi tuan rumah titik kumpul CX3ID pada Sabtu (24/11) lalu, mengucapkan selamat atas berdirinya CX3ID.

"Suatu kehormatan buat kami karena sudah didatangi oleh CX3ID," katanya dalam kesempatan yang sama.

"Sebagai komunitas baru semoga makin sukses dan terima kasih sudah menyempatkan hadir di Mazda Nusantara BSD," ujar Lucky.

Minat modifikasi beragam

Salah satu alasan dibentuknya CX3ID adalah untuk mengurangi rasa kesepian para penggunanya.

Maklum saja, menurut Reno dalam sehari untuk bertemu dengan CX-3 di jalan agak sulit.

“Kalau kita pakai HR-V, sudah banyak yang pakai, pasti tiap hari bisa ketemu di jalan, mau cari aksesoris dan modifikasi juga gampang,” imbuhnya.

Sementara bagi pengguna CX-3, toko penjual dan part aftermarket di Indonesia terbilang masih jarang.

(BACA JUGA: Super Kece, PPMKI Rayakan Ulang Tahun Ke-39 di Bali)

Makanya member CX3ID kebanyakan berimprovisasi mencari sendiri komponen modifikasi yang diinginkan.

Seperti Boy Utama, salah satu member CX3ID yang ikutan dalam ajang The Elite di ICE BSD City, Tangerang Selatan, pada 24 November 2018.

Menurutnya aliran modifikasi di CX3ID cukup beragam, namun satu tema yang jadi mayoritas yaitu memendekkan mobil dan memberinya pelek ukuran besar.

“Sebetulnya ini punya istri, tapi gue yang garap. Simpel aja pakai pelek 19 inci, body kit, dan air suspension,” tuturnya.

“Gue memang senang mobil ceper, makanya ini juga mau gue tularkan ke teman-teman di CX3ID,” tambah Boy.

Mantap nih CX3ID, selain sangat mengedepankan safety driving, aliran modifikasinya juga keren bahkan masuk dalam kontes ternama.