GridOto.com - Kejahatan ranjau paku masih mengintai warga Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya.
Komunitas Sapu Bersih Ranjau Paku (Saber Community) mengingatkan, para bikers untuk tetap berhati-hati selama melintasi beberapa titik yang rawan.
Rohim Saber, salah satu penggiat Relawan Penyapu Ranjau Paku Saber Community mengatakan ada tips untuk hindari adanya ranjau paku.
"Untuk menghindari jebakan ranjau kurangi kecepatan ketika melewati titik rawan ranjau batas aman kecepatan 20Km/jam," kata Rohim kepada GridOto.com di Jakarta, Rabu (21/11/2018).
(BACA JUGA: Ngeri! Kawasan Ini Diklaim Paling Banyak Ranjau Paku Bertebaran)
Menurut dia, bila kendaraan dipacu dengan cepat, maka butiran paku yang tersebar di jalan akan dengan segera terangkat dan menancap di ban.
Karena paku yang awalnya lurus akan terdorong ke atas setelah ujung paku yang bulat dilindas ban.
"Paku yang dilindas itu pun dapat dengan cepat menancap di ban," tuturnya.
"Sangat rawan sekali terkena ranjau apalagi beban berat berboncengan itu rawan terkena ranjau," ucapnya.
(BACA JUGA: Video Terduga Penebar Ranjau Paku Ditangkap, Pelaku Sempat Melawan)
Ia menghimbau agar selalu cek tekanan angin secara berkala.
"Karena tekanan angin kurang beban berat mudah sekali terkena ranjau, awalnya ditebar di lajur tengah dan setelah terlindas kendaraan ranjau tersebut merata atau terpental ke kiri dan ke kanan jalan," tukasnya.
"Mungkin anggapan para netizen itu jalur tengah aman, sebetulnya itu juga sangat rawan sekali," bebernya.
Adapun, cara lain mengetahui ada paku atau tidak adalah dengan melihat seksama kondisi di jalanan.
(BACA JUGA: Motor Ini Anti Ranjau Paku Sob, Dijamin Bikin Tukang Tambal Ban Nangis)
Apabila ada sesuatu yang mengkilap, baik saat siang maupun malam hari, bisa dipastikan itu adalah ranjau paku.
Menurut Rohim, paku ranjau sebelum disebarkan oleh pelaku, terlebih dahulu direndam dengan air kimia sehingga memunculkan warna karat agar paku yang awalnya berwarna terang tidak terlihat saat disebar di jalan.