GridOto.com - Ketika di Jakarta ramai dengan para driver ojek online Grab ingin pindah ke Go-Jek, di Palembang justru sebaliknya.
Mulai Jumat (16/11/2018) lalu, mitra Go-Jek yang tergabung di Komunitas Ojek Online Seluruh Palembang melakukan offbid selama seminggu.
Offbid yang dimaksud berarti mereka tidak menerima pesanan penumpang sampai satu minggu ke depan.
Efeknya, ruas-ruas jalan di Kota Palembang seperti Jalan Jenderal Sudirman, Demang lebar Daun, hingga Jalan Alamsyah Ratuprawiranegara terlihat sepi dari mitra Go-Jek yang beroperasi.
Walaupun begitu, masih ada beberapa mitra Go-Jek yang beroperasi dengan seragam lengkap pada hari Jumat itu.
(Baca juga: Ini Tanggapan Grab Soal Drivernya yang Serbu Kantor Gojek)
Salah satunya seperti Arif yang kebetulan sedang mangkal di kawasan Jalan Demang Lebar Daun dengan seragam Gojek lengkap dari jaket hingga helm.
Arif sendiri mengaku tidak mengetahui sama sekali apabila sedang ada gerakan mogok bersama selama seminggu ke depan.
"Saya malah baru tahu kalo ada isu mogok itu, saya juga belum tahu banyak, soalnya baru kemarin bergabung jadi driver Go-Jek, mba. Jadi pagi ini lagi semangatnya narik," Ujar Arif seperti dikutip dari Sripoku.com.
Sulitnya menemukan mitra Go-Jek di jalanan Kota Palembang ternyata berbanding terbalik jika menemukan penumpang pada aplikasi akun Go-Jek.
(Baca juga: Ada Apa Ini Puluhan Driver Grab Serbu Kantor Gojek?)
Ketika dicoba untuk membuka aplikasi Go-Jek, ternyata masih banyak driver mitra Go-Jek yang masih online alias tidak ikut aksi offbid.
Driver Go-Jek yang masih “gentayangan” ini ternyata tidak memakai seragam, sehingga tidak terlihat kalau sedang beropreasi.
Seperti yang dilakukan oleh salah satu driver Go-Jek berinisial EG (22), ia mengaku masih menarik penumpang tanpa memakai atribuk Go-Jek karena ingin menghormati driver lainnya.
EG juga mengaku, bahwa dia tidak ikutan aksi mogok beroperasi karena desakan ekonomi yang harus dipenuhinya setiap hari.
"Bukan tidak tahu mba soal mogok, ya tapi mau gimana lagi, anak-istri harus makan, motor juga harus dibayar, kalo saya tidak narik siapa yang mau nombok," ujar EG.
(Baca juga: Sering Kena Macet Berjam- jam, Gojek Ajak Masyarakat Gunakan Layanan Ride-Hailing)
Diberitakan sebelumnya, mitra Gojek merasa keberatan terhadap perubahan skema tarif yang berlaku.
Dilansir dari Tribun Sumsel, Ketua Umum Paguyuban Berkembang, Sandy Aulya mengatakan, keputusan offbid ini menindaklanjuti perubahan skema poin yang diterapkan oleh PT Go-Jek Indonesia.
Hal itu juga merupakan hasil mediasi yang telah dilakukan pada Jumat, 2 November dan Senin, 12 November 2018.
Sebagai Mitra dari PT Gojek Indonesia, pihaknya sangat keberatan dengan skema yang diterapkan saat ini.
Mitra Gojek juga tetap memprotes keras dimana menurut analisa dan perhitungan didapatkan, skema poin ini menyulitkan dan mengurangi pendapatan.
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul “Mitra Gojek Palembang Mogok, tak Terima Penumpang Selama Sepekan, Driver Masih Tetap 'Gentayangan'”