GridOto.com - Ada tiga bahan yang biasa digunakan untuk membuat knalpot racing.
Masing-masing bahan ternyata berpengaruh terhadap performa di motor.
Plat Besi dan Galvanis
Plat besi lumrah ditemukan di knalpot racing zaman dulu.
"Sebelum adanya stainless steel, plat besi dan galvanis lumrah digunakan," ujar Wawan WRC, Bos Wawan Racing Concept (WRC)kepada GridOto.com di Jalan Tole Iskandar, Depok, Jawa Barat.
(BACA JUGA : Giliran Yamaha R3 Berbaju Emas, Peleknya Bisa Bikin Mimisan)
Kelebihannya plat Galvanis lebih lama terkena karat.
Sampai sekarang plat besi dan Galvanis masih digunakan buat knalpot racing.
'Biasanya buat yang main drag atau road race masih pada suka pakai yang plat besi atau Galvanis," sahut pria kelahiran Purbalingga ini.
Stainless Steel
Bahan Stainless Steel jadi bahan yang lumrah buat knalpot racing atau custom zaman now.
"Bahannya warnanya lebih bagus dan mudah untuk dibentuk-bentuk," ujar Wawan.
"Dan stainless steel hampir enggak bisa terkena karat," ujar Wawan.
(BACA JUGA : Wadaw.. Harga Kabel Speedometer Yamaha NMAX Nyaris Rp 1 Juta Sob!)
Selain itu bahannya pun melimpah.
"Sehingga saya enggak usah mahal-mahal impor," sahutnya lagi
Titanium
Knalpot racing dengan bahan Titanium bisa dibilang knalpot racing kasta tertinggi.
Sebab Titanium punya kelebihan yang enggak ada di knalpot racing berbahan plat besi atau yang berbahan stainless steel sekalipun.
"Bagusnya knalpot racing berbahan Titanium itu cepat melepas panas sehingga performanya enggak gampang ngedrop," tambahnya lagi.
Selain itu, bahan titanium punya tampilan keren.
Sebab bahan ini bisa mengeluarkan warna khas seperti pelangi jika terkena panas.