GridOto.com - Pembajakan atau pemalsuan oli di Indonesia tak kunjung reda.
Oli palsu pun sudah meluas sampai ke banyak kawasan di Indonesia.
Menangapi hal ini, Ketua Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP), Justisiari mengatakan banyak beragam modus soal pelumas palsu.
"Pelumas palsu ada berbagai macam modus. Modus yang terlihat mata adalah ada orang produksi pelumas lalu tempel merek lain tanpa hak," kata Justisiari di Jakarta Pusat, Kamis (15/11/2018).
(BACA JUGA: Resmi Dirilis, Komponen Suzuki GSX-S125 Ini Enggak Bisa Ditemukan di GSX-S150 Versi Indonesia)
"Jadi sebenernya mungkin pelumasnya kualitas kurang bagus dijual dengan merek lain tanpa sepengetahuan dan hak," sambungnya.
Modus kedua adalah daur ulang, jadi oli bekas disuling kembali terlihat bagus bahkan seringkali menjadi lebih jernih dari pada yang asli.
"Dari kasat mata bagus bening, tapi disitu mereka pakai campuran kimia biar terlihat jernih. Tapi ketika di gunakan bisa menyebabkan mesin rontok atau lifetime kendaraan berkurang dari 3 tahun jadi satu tahun," ungkapnya.
(BACA JUGA: Ngebet Jadi Moge, Honda Tiger Pilih Konsep Ducati Monster)
Untuk itu, dia menghimbau agar para konsumen bisa lebih jelih dalam memilih pelumas.
"Konsumen memang harus pandai juga, jangan hanya tergiur harga murah," pesannya.
Menurut Justi, produsen pelumas perlu membantu konsumennya dalam mengidentifikasi produk pelumas asli karena hal ini akan mempengaruhi kepuasan pelanggan terhadap produk tersebut.