GridOto.com-Sebelum melakukan modifikasi mesin, Anda mesti mengetahui dahulu powerband mesin standar.
Powerband adalah karakter tenaga pada rentang putaran mesin tertentu.
Buat contoh, sebuah mesin 4 silinder 1.600 cc standarnya memiliki tenaga puncak 120 dk pada 5.000 rpm.
Biasanya, pabrikan mengatur rentang tenaga tersebut cukup lebar, dari 3.000 sampai 6.000 rpm.
Tujuannya agar tetap efektif saat digunakan pada kondisi lalu-lintas sehari-hari.
(BACA JUGA: Sebelum Menyesal, Kenali Dulu Risiko Modifikasi Mesin Mobil)
Selain itu, mesin dengan karakter seperti ini pun mudah dikendalikan oleh pengemudi awam.
Dengan mengetahui powerband ini akan menentukan sejauh mana, dan seperti apa ubahan mesin yang akan dilakukan.
Pada balap mobil aspal (balap turing), tenaga mesin maksimal biasanya didapat pada putaran mesin yang cukup tinggi.
Ini lantaran mekanik berusaha menguras tenaga sebesar mungkin, dengan batasan kapasitas mesin yang ada dan regulasi teknik yang diterapkan.
Contohnya mesin 4 silinder 1.600 cc tadi tenaganya didongkrak dari 120 dk/5.000 rpm menjadi 170 dk/7.500 rpm.
(BACA JUGA: Ini Dia Modifikasi Mesin Legendaris Mitsubishi Evo III, Pantas Ngacir!)
Namun, rentang tenaganya dibuat menjadi sangat sempit, hanya sekitar 2.000 rpm.
Artinya pembalap mendapat mobil bertenaga besar, tapi di saat bersamaan hal ini menuntut kelihaian pembalap untuk memanfaatkan rentang tenaga yang ada dengan optimal.
Pada aplikasi off-road, dalam penentuan powerband ini Anda juga harus mempertimbangkan beberapa hal, seperti crawl ratio, bobot kendaraan, ukuran ban, sampai skill off-roadernya sendiri.
Misalnya tenaga besar pada putaran mesin tinggi, hanya efektif bila crawl ratio-nya sangat rendah, bannya berukuran kecil, jip ringan, dan di tangan pengemudi andal.
Sebaliknya, bila karakter tenaganya gemuk sejak rpm rendah, maka cukup untuk mengkompensasi crawl ratio tinggi, ban berukuran besar, dan bobot tinggi.
Karakter powerband ini pun lebih mudah dikendalikan.