GridOto.com – Berdasarkan tipenya, kopling pada motor bertransmisi manual terbagi dua yaitu kopling kering dan basah.
Kopling tipe basah sendiri paling banyak diterapkan di motor dengan ciri komponen kopling yang ikut terendam oli mesin.
Khusus di motor Ducati, beberapa modelnya menggunakan sistem kopling kering yang punya suara unik saat beroperasi.
“Alasan mengapa pakai kopling kering karena efeknya bakal minim slip dan performa juga lebih unggul,” jelas Rahadi Wibowo, Manajer Workshop Ducati Indonesia kepada GridOto.com di Kemang, Jakarta Selatan.
(Baca juga: Harga dan Pilihan Pelek OZ Racing Spek MotoGP Buat Motor Harian)
Kekurangannya, kopling kering punya masa pakai lebih pendek dan harus rajin dibersihkan dari debu kampas yang menumpuk.
“Saat ini tinggal beberapa Ducati tipe sportbike yang masih menggunakan kopling dry clutch tersebut, contohnya Panigale V4 terbaru,” lengkapnya.
Namun bukan hanya itu alasan motor Ducati saat ini banyak yang beralih memakai kopling tipe basah.
“Selain debunya berefek negatif buat kesehatan, penyebabnya karena regulasi Euro yang membatasi suara motor terutama saat idle,” jawab Rahadi.
(Baca juga: Exhaust Protector, Bikin Knalpot Kesayangan Aman Benturan)
Karena terendam oli, efeknya kopling basah lebih halus baik dari segi suara maupun saat dipakai berkendara.
Maklum, posisinya juga berada di dalam mesin tertutup bak kopling.
Itu juga yang membuat suaranya ikut teredam.
Makanya motor Ducati beraliran retro seperti Scrambler atau adventure seperti Multistrada kini pakai kopling basah.