Motor Garapan Builder Indonesia Siap Unjuk Gigi di Pentas Dunia

Fedrick Wahyu - Senin, 29 Oktober 2018 | 14:00 WIB

Harley-Davidson WLA 1947 garapan builder Indonesia (Fedrick Wahyu - )

GridOto.com - Indonesia memiliki banyak sekali builder-builder handal yang karya-karyanya sudah diakui para penggiat modif dunia.

Salah satu builder tersebut adalah Andika Pratama dari Kromworks dengan karyanya yang bergaya boardtracker dari Harley-Davidson WLA tahun 1947.

Motor tersebut juga merupakan Iconic Bike dalam ajang Suryanation Motorland 2018.

Andika tak sendirian mengerjakan motor ini, ia berkolaborasi dengan Lufti Ardika yang di tahun sebelumnya meraih gelar The Greatest Bike.

GridOto.com/Bhre
Andhika Pratama dan Lutfi Ardika bersama Iconic bike Suryanation Motorland 2018

(BACA JUGA: Kromworks Juara Bertahan Best Custom Bike Show di Kustomfest 2018)

Lalu mereka menamainya 'Tosan Adjie' yang berasal dari bahasa jawa kuno yang bermakna besi mulia.

Motor ini juga tampak didominasi dengan stainless steel yang merupakan ciri khas dari Kromworks.

Mereka membangun rangka boardtracker ini dari stainless steel 316 yang memang kuat untuk dijadikan rangka motor.

Pipeburn
Sokbreker depannya ada di atas tangki

Salah satu keunikan dari motor ini adalah bagian suspensi depannya yang berbentuk unik tapi tetap fungsional.

(BACA JUGA: Tambah Mahal, Kawasaki H2 Supercharger Dimodif Sampai Habis Rp 285 Juta)

Keunikan tersebut ditambah dengan per yang posisinya berada di atas tangki.

Kemudian agar mudah mengoperasikan motor ini, tuas kopling berada di setang kiri dan perseneling di bagian kaki.

Pipeburn
Tuas perseneling dan kopling dibuat seperti motor saat ini

Karena Harley-Davidson lansiran lawas tersebut punya karakter sebaliknya, yaitu tuas perseneling di tangan dan tuas kopling ada di kaki.

Sementara bagian belakangnya dibuat rigid dan sebagai gantinya bagian jok yang diberi per.

(BACA JUGA: Video Modifikasi W175 Yang Jadi Lebih Klasik di Tangan Street Arts Custom)

Posisinya pun juga menarik karena tidak menempel langsung pada jok. Sehingga jika tak jeli melihat, orang bakal mengira itu adalah sokbreker monoshock.

Pipeburn
Posisi per untuk jok berada di bawah

Dari segi pewarnaan terlihat hanya ada dominasi polesan stainless steel dan merah pada bagian tangki.

Bagian rodanya cukup mencolok karena menggunakan pelek ring 21 yang kemudian dibungkus dengan ban Shinko E270.

Pipeburn
Pelek ring 21 dan ban Shinko E270 terlihat mencolok

Seperti yang dibilang di awal kalau motor garapan builder Indonesia itu sudah diakui dunia.

Makanya motor ini bakal diboyong ke Jerman untuk acara Custombike-Show di kota Bud Selzuflen pada 30 November-2 Desember nanti.

Bhre
motor kolaborasi dua builder