GridOto.com-Dalam sistem audio mobil yang telah di modifikasi, memasang power amplifier adalah salah satu hal wajib.
Dengan power amplifier ini dapat membuat kualitas suara dan tenaga yang dihasilkan peranti audio semakin baik.
Dalam manajemen channel di power amplifier ada istilah "bridging" atau "bridge"?
"Bridging adalah sebuah metode yang digunakan instalatur audio mobil untuk meningkatkan daya power mobil supaya bisa mendorong speaker atau subwoofer secara maksimal," jelas Akiong Instalatur Audio dari Kramat Motor, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Jadi bridge adalah penggabungan dua channel amplifier jadi satu channel.
(BACA JUGA: Mengenal Jenis-Jenis Power Amplifier buat Audio Mobil)
Dengan di bridge, tenaga atau daya output sebuah power amplifier bisa meningkat 2 kali lipat bahkan bisa 4 kali lipat tergantung metode bridge apa yang dipakai.
"Ini contohnya kalau di suara subwoofer bisa lebih nendang dengan volume di bawah tidak perlu tinggi, karena respons dynamic-nya akan berbeda," lanjut Akiong.
Bridging power amplifier dilakukan untuk men-drive satu subwoofer, output daya dua channel stereo dibuat mono dan ini membuat dentuman subwoofer lebih kencang.
Misalnya, power amplifier X memiliki kemampuan daya 2x50 watt (4 ohm), maka setelah di-bridge dayanya lebih besar menjadi 1x200 watt (2 ohm), cara ini disebut mono bridging.
(BACA JUGA: Cara Membersihkan Power Amplifier, Biar Awet dan Tetap Berkualitas)
Perlu diketahui teknik bridging ini hanya bisa dilakukan oleh power amplifier yang tertera atau support bridge, karena tidak semua power amplifier bisa di bridge.
"Bridge ini juga hanya bisa dari 2 channel menjadi 1 channel tidak bisa lebih dari 2 channel." tutup Akiong.