GridOto.com - Badan Litbang Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaksanakan survei kebijakan mengenai ganjil-genap di Jabodetabek.
Survei Balitbanghub terkait Evaluasi Kebijakan Ganjil Genap di Wilayah Jabodetabek.
Dari hasil paparannya, Peneliti Litbang Perhubungan Siti Maimunah mengatakan, bahwa kendaraan pribadi (mobil dan sepeda motor) masih menjadi primadona.
"Hal ini terbukti dengan share angkutan umum yang hanya 19 persen," kata Siti Maimunah di Hotel Grand Mercure Harmoni, Jakarta Pusat (25/10/2018).
(BACA JUGA: Polisi Sebut Jika STNK Mati 2 Tahun Bukan Jadi Bodong, Melainkan Hal Ini)
Sementara, lanjut Siti, dengan pemberlakuan ganjil-genap pengguna mobil sebagian besar 53% tetap tidak beralih ke angkutan umum, yaitu dengan cara menggunakan jalur alternatif 37% dan mempunyai mobil dengan plat ganjil dan genap 16%.
Secara keseluruhan, pelaksanaan Gage dapat memperlancar arus lalu lintas khususnya pada ruas Gage, sedangkan di luar ruas gage justru menjadi lebih macet.
"Responden yang menyatakan arus lalu lintas cukup signifikan lancar adalah responden yang menggunakan ngkutan umum termasuk taxi, mobil jemputan kantor dan mobil dinas," ucapnya.
Lain halnya, bagi pengguna mobil pribadi menyatakan sama saja dan sedikit lebih lancar, dan pengguna sepeda motor menyatakan sedikit lebih lancar.
(BACA JUGA: Kendaraan STNK Hangus, Harga Turun Drastis. Ini Hitungannya!)
Ia mengaku, keinginan masyarakat adalah pelaksanaan Gage tidak menerus, namun hanya cukup di jam sibuk pagi dan sore, yaitu dari Pukul 06:00-10:00 dan dari Pukul 16:00- 20:00.
Seperti diketahui, BPTJ bersama Pemprov DKI Jakarta serta Dirlantas Polda Metro Jaya memperpanjang kebijakan ganjil-genap sejumlah ruas jalan arteri kota Jakarta.