PT Bakrie & Brothers Tbk Optimis Bus Listrik Bisa Eksis di Indonesia

Naufal Shafly - Selasa, 16 Oktober 2018 | 10:30 WIB

Perkenalan bus listrik Bakrie Autoparts di Bali (Naufal Shafly - )

GridOto.com - PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) optimistis bus listrik akan eksis dalam beberapa tahun kedepan.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Bobby Gafur Umar, Direktur Utama PT Bakrie & Brothers Tbk, dalam jumpa pers di Bali (15/10/2018).

"Saya optimis, bus listrik hasil kerjasama Bakrie-BYD ini dapat memberikan kontribusi besar bagi sistem transportasi di Indonesia. Mungkin belum akan kelihatan dan dirasakan dalam waktu yang singkat, tetapi ke depan nanti dapat eksis, terutama di perkotaan,” ujarnya.

Dijelaskan oleh Bobby, pemerintah di beberapa kota di Indonesia saat ini sudah mulai berpikir lebih serius untuk mengkonversi penggunaan bus-bus berbahan bakar diesel menjadi berbahan bakar yang lebih hemat dan bersih.

(BACA JUGA: Menhub Harapkan Mahasiswa Berinovasi Ciptakan Kendaraan Listrik)

Yang terjauh, ia mengaku telah berkomunikasi dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, untuk melakukan kajian mendalam mengenai kerja sama untuk menyediakan transportasi umum bertenaga listrik.

"Kami sudah bicara dengan Gubernur Jawa Tengah. Pak Ganjar Pranowo sangat concern tentang hal ini. Seperti diketahui, Pemkot Semarang belum lama ini sudah mulai mengganti solar menjadi gas untuk bahan bakar bus-bus disana," ucapnya.

Bobby juga mengaku mendengar kabar bahwa PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) belakangan bahkan sedang serius melakukan studi secara komprehensif untuk mendapatkan data pasti mengenai biaya operasional dan tingkat keamanan serta kenyamanan bus listrik.

Naufal/GridOto.com
Bus listrik Bakrie Autoparts bekerjasama dengan BYD

"Perusahaan ini sedang mengkaji biaya operasional bus listrik untuk menakar efisiensinya dibandingkan bus berbahan bakar minyak. Biaya operasional mereka nantinya pasti akan jauh lebih murah,” kata Bobby.

Hal ini juga mendapat sorotan dari pemerhati otomotif, salah satunya adalah I Made Dana Tangkas, Presiden Institut Otomotif Indonesia (IOI), yang menyatakan hal ini sejalan dengan program program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) yang digalakkan pemerintah.

"Hal ini tentunya akan mewudukan pengurangan emisi karbon yang saat ini sangat tinggi di Indonesia. Dukungan ini telah dicantumkan dalam Rencana Perpres Kendaraan Listrik,” ujarnya di Bali.

(BACA JUGA: Pemerintah Rencanakan 2 Juta Kendaraan Listrik Akan Mengaspal di 2025)

Ia juga berpendapat sudah saatnya bagi Indonesia untuk menguasai teknologi kendaraan listrik.

Menurutnya, terdapat beberapa tahap untuk menguasai teknologi kendaraan listrik ini, yaitu dari HV, PHEV dan BEV dgn pengembangan teknologi yang common seperti baterai, motor dan PCU (inverter).

Selain dapat mengembangkan HV di tahap awal, juga dapat dikembangkan BEV untuk kendaraan publik seperti bus dan kendaraan fungsional khusus lainnya, termasuk kendaraan roda dua dan tiga.

"Idealnya, kita membuat kendaraan listrik yang aplikatif, mudah dijangkau dan beroperasi pada wilayah tertentu," kata Made.