GridOto.com - Umumnya wanita hamil memiliki beberapa pantangan selama mengandung.
Mulai dari mengonsumsi jenis makanan dan minuman, hingga melakukan aktivitas sehari-hari termasuk berkendara.
Semakin bertambahnya usia kandungan para ibu memiliki keterbatasan energi.
Menyetir mobil atau motor memang tidak menghabiskan tenaga yang banyak, tetapi kondisi dan postur tubuh ibu berisiko tinggi untuk mengemudikan kendaraan.
(BACA JUGA: Amankah Ibu Hamil Menyetir Mobil? Ini Kata Dokter Kandungan)
Namun bagi para suami jangan khawatir karena dr Liva Wijaya SpOG dari RS Mitra Keluarga Kemayoran berikan tipsnya nih.
Ia mengaku walaupun mengemudi memiliki risiko yang cukup tinggi - ada beberapa pedoman keselamatan yang dapat dilakukan ibu hamil apabila terpaksa mengemudi.
1. Perhatikan kenyamanan posisi
Jangan memaksakan diri. Bila mengendarai kendaraan perhatikan lama menyetir, posisi nyaman, lakukan stretching, penuhi kecukupan cairan dan kalori.
(BACA JUGA: Cara Bikin Irit Bensin Motor MotoGP Saat Balapan)
"Bila kadar gula darah yang menurun, bisa menyebabkan penurunan konsentrasi sehingga kecelakaan terjadi," kata dr Liva kepada GridOto.com di Jakarta, Senin (15/10/2018).
Ia mengaku tidak ada usia kehamilan khusus, posisi khusus, atau jarak khusus pada saat menyetir, hal tersebut sesuai kenyamanan ibu hamil.
2. Posisi sabuk yang tepat
Mengenakan sabuk pengaman pada ibu hamil harus dengan posisi sabuk serendah mungkin dan menghindari tekanan pada perut.
"Sebenarnya ibu hamil perlu seat belt khusus, namun kalau tidak tersedia, menggunakan seat belt standar lebih baik dari pada tidak menggunakan sama sekali," ucapnya.
3. Perlu ada pendamping
Pastikan ada orang lain yang mengetahui anda bepergian, atau ada orang lain yang menemani.
"Kalau memang sudah tidak nyaman jangan menyetir dan jika tidak harus menyetir jadilah penumpang saja," tuturnya.
4. Hal lain yang perlu diperhatikan
Untuk itu disarankan saat bepergian jauh jangan lupa untuk sering berhenti untuk melakukan strecthing dan keperluan toilet.
Pastikan juga tersedia nomor emergensi yang bisa dihubungi.