Raja Jambret Kota Malang Akhirnya Ditangkap Polisi, Korbannya Sudah 34 Orang

Ditta Aditya Pratama - Rabu, 3 Oktober 2018 | 21:04 WIB

Ilustrasi jambret (Ditta Aditya Pratama - )

GridOto.com - Keresahan warga kota Malang mungkin sedikit berkurang dengan ditangkapnya dua orang pelaku jambret yang sudah memangsa puluhan korban.

Unit Resmob Polres Malang Kota membekuk pelaku kejahatan jalanan yang kerap beraksi di Kota Malang beberapa waktu lalu.

Dua orang pelaku diamankan karena tercatat sudah 34 kali melakukan penjambretan. Terakhir 'raja jambret' ini beraksi di Jl Terusan Bogor, Klojen, Kota Malang.

Kedua pelaku adalah Yosha (36), warga Jl Klayatan III, Kelurahan Bandungrejosari, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Satu lagi yaitu Mustofa (42) Mustofa, warga Jl Muharto VB, Kelurahan Kota Lama, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur.

Mereka dikenal sebagai penjambret yang tega menyakiti korbannya. Terakhir,  keduanya menjambret tas milik Anugrah Dwi (22) warga Jl Kebun Pinang 1, Desa Asrikaton, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.

(BACA JUGA: Kacau! Selesai Akad Nikah, Pria Ini Langsung Jambret Pemotor Buat Modal Bulan Madu)

"Tersangka melakukan aksi dengan mengambil paksa tas milik korban. Dalam tas itu berisi HP milik korban," kata Kasat Reskrim Polres Malang Kota, AKP Yadwivana Jumbo, Rabu (3/10/2018).

Dari penangkapan itu, diamankan barang bukti berupa satu unit HP, satu motor Honda Beat, Nopol N 6234 FN, satu motor Yamaha Mio Seoul Nopol S 6963 PD, satu senjata tajam dan satu HP LG.

Menurut Jumbo, penjambretan itu berawal saat korban naik motor scoopy Nopol N 5455 JX.

Saat beraksi, dua tersangka mengendarai sepeda motor kemudian memepet korbannya, Dwi.

(BACA JUGA: Heroik, Terekam CCTV, Sopir Taksi Sengaja Tabrak Motor Jambret yang Melarikan Diri )

Tersangka masuk dari arah belakang sebelah kanan, kemudian langsung mengambil handphone milik korba di dalam saku jaket sebelah kanan.

"Setelah berhasil, melarikan diri ke arah timur. Korban sempat mengejar, namun tersangka putar balik ke Jl.Terusan Bogor dengan melawan arus lalin sehingga akhirnya tidak terkejar," tegas Jumbo.

Sadar tidak bisa mengejar, akhirnya korban melaporkan kejadian ke polisi. Polisi berhasil melavak keberadaan pelaku dan kemudian menangkapnya di Jl. S. Supriyadi.

Nah, aksi jambret bisa juga terjadi karena ada kesempatan yang ditawarkan calon korban dari tas atau handphone yang dibawanya.

Surya.co.id
Ilustrasi pemotor wanita pakai tas saat berkendara

Tas memang memudahkan pemotor membawa keperluan tambahan untuk beraktivitas sehari-hari.

Kali ini GridOto.com akan mengulas mengenai tips memakai tas yang aman saat dibawa berkendara dengan motor.

Setidaknya dapat meminimalisir risiko jadi target kriminal saat berkendara.

"Pengendara memang sebaiknya tidak diberi beban saat berkendara. Apabila terpaksa bawa tas, bisa pilih posisi paling aman," ucap Jusri Pulubuhu, founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) seperti dikutip dari Otomotifnet.gridoto.com, (25/072012).

Paling aman, terutama untuk perempuan yang berkendara dengan skutik umumnya sudah memiliki bagasi. Tapi kalau bagasi sudah penuh dan terpaksa harus tetap bawa tas, bisa letakkan tas bawaan di dek.

Tribunnews.com
Ilustrasi pengendara motor wanita

Sehingga saat berkendara tas bisa dijepit dengan kedua kaki.

Lebih aman, juga nyaman tanpa ada beban tambahan.

Sedangkan untuk perempuan yang bawa motor bebek, bisa menambahkan gantungan pada dek kanan atau kiri untuk gantung tas.

Setelah digantung, tali tas bisa sedikit dipelintir dan diposisikan pada dek lain. Ini berfungsi agar tas tidak mudah jatuh saat asyik berkendara.

Kalau terpaksa memang harus tetap bawa tas, sebaiknya pilih model tas punggung. 
Disarankan untuk tidak pakai tas yang dijepit di lengan tangan.

(BACA JUGA: Mantap, Video Penjambret Bermotor Takluk di Tangan Emak-emak)

Selain tidak nyaman saat berkendara, juga berpotensi mengundang aksi kejahatan.

Jambret tidak sungkan menarik tas perempuan saat berkendara.

Sebagai tambahan informasi, dua pelaku penjambretan mengaku sengaja memilih sasaran perempuan karena biasanya membawa tas yang diselempangkan di badan. Sehingga, mudah untuk dirampas.

"Setelah berhasil merebut tas, langsung kabur kencang pakai motor," tutur pelaku HR yang berperan sebagai pengambil tas, seperti dilansir dari Surya.co.id (30/12/2016)

Nah, boleh dan silakan tetap menggunakan tas perempuan pada umumnya.

(BACA JUGA: Video Aksi Jambret yang Sudah Mondar-mandir di Depan Korban Mencari Kesempatan)

Tapi diingatkan untuk tidak terlihat atau bisa dimasukkan ke dalam jaket, sehingga tidak mengundang aksi kejahatan dan kekerasan.

Perempuan yang dibonceng, model tas bawaan juga tetap harus diperhatikan. Sebaiknya memang jangan sampai terlihat bawa tas.

Ini penting untuk mencegah aksi jambret yang malah bisa bikin petaka.

Semaksimal mungkin pemotor menggunakan bagasi kendaraan untuk meminimalkan hal-hal yang mengganggu atau menyebabkan kecelakaan.

Penyimpanan tas juga menyebabkan terhindar dari tindak kriminal.

Jadi ingat, tetap waspada ya!