GridOto.com - Sejarah seperti berulang, dua motor lawas Royal Enfield (RE) tiba-tiba reborn. Dia adalah Interceptor dan Continental yang tenar di tahun 60 sampai 70'an dan kini kembali dirilis dengan spesifikasi total baru.
Beruntung kami bisa menjajal proyek 'Twin 650' ini langsung dari prosesi global launching yang digelar di Santa Cruz, California, Amerika Serikat.
Seperti apa impresi awalnya? Baca terus!
Desain
Meski platform yang digunakan sama, namun secara desain kedua motor ini berbeda 180 derajat.
Interceptor tampil klasik dengan tampilan roadster zaman dulu yang ringkas. Desainnya kental dengan California style, makanya peluncuran motor ini dilakukan di kota di sebelah utara Amerika Serikat ini.
Sedang Continental GT 650 lahir dari Continental GT 250 dan desain versi terbarunya masih mirip Continental GT 535.
Konsepnya cafe racer lengkap dengan buntut tawon dan riding position yang sporty.
Meski body styling-nya berbeda tapi tengok ada beberapa kesamaan dengan versi lawasnya.
Rangka belakang kedua motor ini flat dari tangki sampai ke dudukan sepatbor belakang. Bentuk ini membuat keduanya mudah custom buat yang suka modifikasi.
Selain itu, bentuk sepatbor, lampu depan-belakang, sein, speedometer semuanya sama saja tidak ada yang berbeda.
Paling hanya behel belakang tersedia pada Interceptor, komponen itu nihil pada Continental.
Fitur dan Teknologi
Masih mengusung jargon 'pure motorcycle' membuat motor ini minim fitur.
Yup! kita benar-benar dipaksa menikmati RE sebagai sepeda motor dalam porsi paling basik dengan impresi yang berbeda.
Berbeda karena ada banyak teknologi kekinian yang kini diterapkan di mesin Royal Enfield terbaru ini
Mulai dari teknologi mesinnya, dua silinder dengan konfigurasi over bore. Berbeda sekali dari mesin RE sebelumnya yang dominan over stroke.
Mesinnya, dua silinder SOHC 4 klep. Kapasitas ruang bakarnya 648 cc diperoleh dari diameter piston 78 mm dan langkah atau stroke 57,8 mm.
Kepala silindernya diisi kem tunggal atau SOHC dengan 4 klep di masing-masing silinder, jadi totalnya ada 8 klep.
Sudah pakai injeksi bahan bakar close loop dan menggunakan pendinginan mesin oil cooler.
"Agar lebih halus kami menggunakan balancer shaft di mesin baru ini," jelas Mark Wells, Head of Global Product Strategy & Industrial Design, RE.
Di area transmisi, jadi yang pertama pakai 6 speed dan sudah pakai assist and slipper clutch.
Mesin motor ini juga sudah pakai injeksi bahan bakar. Throotle body-nya Mikuni dikawinkan dengan ECU Bosch.
"Tapi mapping-nya kami rancang sendiri, suplayer menyesuaikan dengan keinginan kami," jelas Takashi Yamamoto, enginer yang khusus mengembangkan engine management di motor ini.
Kaki-kakinya, menggunakan suspensi depan teleskopik 41 mm dnegan travel 110 mm.
Yang belakang stereo dengan piggy-back reservoirs yang dilengkapi dengan 5 setelan preload. Jarak mainnya 88 mm saja.
Pelek aluminiumnya yang berdiameter 18 inci ternyata disuplai dari Indonesia, "Mereknya Excel," ungkap Mark.
Sedang karet hitamnya Pirelli Phantom Sportcomp dengan lebar 110/90-18 di depan dan 130/70-18 di roda belakang.
Rem cakram kedua roda disuplai ByBre yang sudah dikawal dengan ABS dual channel dari Bosch.
Speedometer dan takometernya sederhana sekali masih analog, sayang satuan untuk kecepatan yang besar menggunakan mile per jam, sedang km per jam kecil saja di bagian bawah sehingga sulit dilihat saat melaju kencang.
Panel digitalnya hanya ada fuelmeter, odometer dan dua tripmeter.
Performa
Sejak menghidupkan mesin motor ini dengan electric starter karena memang tak ada kick starter, langsung kaget!
Getarannya halus, suara mesinnya juga keren karena punya ritme berurutan berkat timing pengapian 270 derajat.
Yuk langsung jalan, perpindaham giginya halus sekali, proses naik dan turun gigi terasa lembut dan tak pernah mis.
Menariknya lagi, respon mesin jauh lebih responsif jika dibandingkan dengan motor RE yang lain.
Respon yang cepat ini raungannya tak terlalu tinggi, mentok limiter di 7.500 rpm. Mepet sekali dengan peak power-nya yang mencapai 47 dk di 7.250 rpm.
Asyiknya lagi, pada 2.000 rpm pun sudah terasa narik. "Kami fokus pada low rpm, putaran bawah sangat penting buat semua rider agar nyaman saat mengendarai motor ini," jelas Mark.
Dan ternyata 80% dari torsi puncak sudah bisa dirasakan sejak 2.500 rpm. Wow, pantesan saja, responnya cepat!
Top speed-nya mudah saja mencapai 180 km/jam di jalur lurus sepanjang pantai Santa Cruz. Dan lagi-lagi getaran tak terlalu terasa sudah jauh lebih halus nih.
Assist and slipper clutch membuat tuas kopling terasa ringan meski harus menekan 7 clutch plate.
Sedang slipper-nya sukses membuat deselerasi terasa smooth, putar balik di tikungan sambil turun gigi enggak langsung tertahan engine brake keras.
"Slipper juga bisa menjaga mesin dari engine rev berlebihan saat deselerasi, sehingga mesin akan lebih awet," papar Sampath J, Product Development Manager RE.
Uniknya, rasio kompresi cuma 9,5:1, di Indonesia enggak usah bingung isi bensin. Minum Pertalite saja masih bisa jalan dengan performa terbaik.
Responsif dan enggak getar, rasanya bukan seperti mengendarai RE hehe.. Beda banget!
Riding Position & Handling
Kendati rangka, kaki-kaki dan karakter suspensi sama persis namun perbedaan riding position dan setingan preload di sokbreker belakang membuat karakter keduanya berbeda sekali.
Kita mulai dari Interceptor dulu ya. Posisi duduknya jelas sangat santai, setang tinggi, jok cuma 804 mm saja sehingga masih ramah untuk rider 170 cm, 165 cm harus jinjit sedikit saja.
Suspensi depannya terbilang nyaman namun masih stabil saat menikung pada kecepatan sedang.
Tapi ketika menaklukan tikungan dengan kecepatan lebih dari 100 km/jam memang agak goyang.
Sedang yang belakang, default setingan preload ada di posisi 0 atau paling empuk.
Efeknya saat dipakai rider 75 kg, terasa nyaman tapi mengayun saat menikung kencang atau ngebut di jalan bumpy.
Kalau mau anteng, tinggal seting preload-nya ke posisi 2 atau 3, sesuaikan saja dengan berat badan Anda.
Pada Continental, setangnya model clip on menjepit di bawah segitiga tapi masih cukup tinggi.
Jika ditarik garis lurus, jok masih lebih rendah dari setang. Oiya tinggi joknya Cuma 793, lebih rendah dari Interceptor.
Enggak nunduk dong? Ups, masih nunduk karena posisi setang terasa jauh dari badan pengendara, mau enggak mau memang harus lebih rebah ke depan.
Footstep juga berbeda, sedikit lebih tinggi dan mundur, wajar kalau posisi duduknya jadi lebih sigap.
Standar tengah juga nihil pada motor ini agar saat menikung cepat tak mudah tersangkut di aspal.
Karakter suspensi belakangnya sedikit lebih keras ketimbang Interceptor karena default setingan preload-nya ada di posisi kedua.
Pada kecepatan rendah sampai sedang, respon bodinya lebih lincah dan mudah diarahkan.
Tapi kalau sudah melaju kencang, tak jauh beda dari Interceptor, agak goyang. Memang rangka barunya ini didesain untuk menjadi lincah bukan karakter cruiser yang stabil banget.
Wheelbase motor ini 1.400 mm, tak terlalu panjang memang. Sudut rake-nya juga tergolong tegak.
Over all, karkaternya yang lincah ini cukup menyenangkan. Hanya saja terasa berat saat menggeser motor di parkiran, wajar karena bobotnya mencapai 202 kg.
Harga
Kapan akan dipasarkan di Indonesia? "Awal tahun depan," jelas CEO RE, Siddharta Lal. “Setelah Amerika, Eropa dan India baru Asia termasuk Indonesia,” rincinya.
Harganya, di Amerika Serikat Interceptor dijual mulai 5.799 USD (Rp 86,4 juta) sedang Continental GT 650 Standar 5.999 USD (Rp 89,4 juta).
Masuk Indonesia dengan pajak tinggi, kira-kira jadi berapa ya? Silahkan tebak sendiri.
Data Spesifikasi
Rangka : Steel tubular double cradle frame
P x L x T : 2.122 mm x 1.165 mm x 789 mm
Tinggi jok : 804 mm (Interceptor), 793 mm (Continental)
Wheelbase : 1.400 mm
Ground clearance : 174 mm
Rake angle : 24 derajat
Trail : 106 mm
Kapasitas tangki bahan bakar : 13,7 liter
Berat : 202 kg
Suspensi depan : 41 mm, travel 110 mm
Suspensi belakang : Twin coil over, travel 88 mm
Mesin : Dua silinder segaris, 4-tak SOHC, oil cooler
Kapasitas mesin : 648 cc
Bore x Stroke : 78 mm x 57.8 mm
Power : 47 dk @ 7.250 rpm
Torsi : 52 Nm @ 5.250 rpm
Transmisi : 6 speed
Pengabutan bahan bakar : Injeksi
Rem depan : 320 mm, ABS
Rem belakang : 240 mm, ABS
Roda depan : 100/90-18
Roda belakang : 130/70-18