GridOto.com - Berbeda dengan excavator alias backhoe pada umumnya yang pakai roda track caterpillar, spider excavator ini istimewa Sob!
Punya empat ban yang dipasang di tiap kakinya, spider excavator milik SAR Bandung ini dapat memanjat tebing curam, bergantung pada tebing, maupun melintasi medan yang terdapat bebatuan besar tanpa hambatan.
Mirip nih sama tagline rekan dari Majalah Jip, 'No Road No Problem'.
(BACA JUGA: Berita Foto Pasca Gempa dan Tsunami di Sulawesi Tengah, Toyota Kijang Nyangkut Hingga Warga Gotong Motor)
Spider excavator yang kerap dipanggil backhoe laba-laba ini akan sangat membantu regu penyelamat untuk membereskan lokasi bencana yang dipenuhi puing bangunan.
Dibekali empat roda besar setinggi 1,5 meter, spider excavator dapat melaju secara stabil di medan yang tidak mungkin dilintasi oleh kendaraan berat lainnya.
Kasi Sumberdaya Kantor SAR Bandung, Rudi, mengatakan, spider excavator ini dapat bergerak secara dinamis menyesuaikan medan dan kebutuhan untuk melakukan penanganan pascabencana di Sulawesi Tengah.
"Ini adalah salah satu alat terbaik yang dimiliki oleh Kantor SAR Bandung sejak 2016, alat ini bisa disegala medan, meskipun terjal sekali pun," kata Rudi di Kantor SAR Bandung, Jalan Raya Bandung-Garut, Kabupaten Sumedang, Selasa (2/10/2018).
Bagian boom di badan spider excavator bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan, di antaranya, menggali, memecahkan bangunan, dan mengangkat reruntuhan akibat gempa serta tsunami.
Dari unggahan Twitter @SAR_bandung, spider excavator ini dibuat oleh pabrikan Euromach asal Italia yang merupakan pabrikan spesialis membuat spider excavator.
Meski SAR Bandung tidak menjelaskan Euromach seri berapa, saat GridOto mengintip di website resminya diperkirakan spider excavator ini adalah seri R145 yang merupakan seri terkuat dan terbesar dari Euromach.
Spesifikasi mesinnya menggunakan mesin diesel 6.800cc yang memiliki keluaran daya hingga 266 dk.
Rudi mengatakan, spider excavator ini telah beberapa kali digunakan saat terjadi bencana besar di Indonesia, yakni banjir bandang Garut, Jawa Barat, dan longsor di Brebes, Jawa Tengah.
"Tidak semua kantor SAR memiliki alat ini, yang memiliki hanya enam kantor saja, salah satunya Bandung," katanya.
(BACA JUGA: Gempa Donggala: Ini yang Harus Dilakukan Saat Naik Motor Waktu Gempa)
Selain spider excavator, kantor SAR Bandung menyiapkan satu set rescue ekstrication atau ekstrikasi, yang di dalamnya terdapat beberapa alat, yakni rescue cutter, chainshaw, broco, dan peralatan medis lainnya.
Rencananya tim SAR Bandung akan memberangkatkan 24 personel di antaranya 21 petugas rescue dan 3 operator pada 4 Oktober 2018 sesuai intruksi Basarnas Pusat untuk penanganan ke Palu dan Donggala.
Hal itu dilakukan karena masa tanggap darurat pascabencana gempa serta tsunami di Palu dan Donggala hingga 11 Oktober 2018, maka dari itu personel harus segera diturunkan.