GridOto.com - Podium yang diraih Andrea Iannone di MotoGP Aragon akhir pekan lalu (23/9/2018) membuat hak istimewa Suzuki di MotoGP 2018 hilang.
Status konsesi yang bisa membuat Suzuki terus melakukan pengembangan mesin di tengah musim dan keleluasaan lainnya telah dicabut.
Suzuki akan bergabung dengan Yamaha, Ducati, dan Honda di jajaran pabrikan non-konsesi.
Namun, ternyata Suzuki malah senang dengan hilangnya status konsesi ini.
(BACA JUGA: Ayo Dukung Sean Gelael Balapan F2 di Rusia Malam Ini, Ini Link Streaming dan Jadwalnya)
Ya wajar, hilangnya status konsesi ini jadi pertanda bahwa Suzuki sudah cukup kompetitif di MotoGP.
Yang artinya, Suzuki tidak butuh bantuan dari status konsesi ini untuk melalui MotoGP musim ini.
"Kami sekarang sudah kehilangan konsesi dan itu pertanda bagus karena itu menunjukkan kami sudah jauh kompetitif," tegas Davide Brivio, bos Suzuki Ecstar MotoGP dikutip GridOto.com dari Crash.net.
"Ini hal bagus bagi kami karena kami sudah mendekati papan atas dan kami bisa bertarung untuk kemenangan sampai akhir balapan, jadi ini fantastis," jelasnya.
Musim ini, Suzuki telah meraih lima podium (4x podium ke-3, dan 1x podium ke-2).
Aturannya, menang akan mendapat 3 poin konsesi, ke-2 mendapat 2 poin konsesi, sedangkan ke-3 mendapat 1 poin konsesi.
(BACA JUGA: Mesin C-Spec Dikritik, Bos Renault Serang Balik Max Verstappen di F1 Rusia)
Dan jika dalam semusim poinnya mencapai enam, tim itu akan kehilangan status konsesinya.
Suzuki sendiri comeback ke MotoGP 2014, dan di 2016 baru kehilangan konsesinya setelah raihan Maverick Vinales yang kemudian pindah ke Yamaha.
Sayangnya di 2017 Alex Rins dan Andrea Iannone bermasalah dan gagal meraih satu podium-pun, hingga akhirnya mendapat status konsesinya kembali.
Saat ini tinggal Aprilia dan KTM yang masih memegang status konsesi.
Aprilia dan KTM punya kesempatan lebih banyak untuk mengembangakan mesin, punya batasan wildcard lebih banyak, dan lainnya.