GridOto.com - Sebastian Vettel datang ke F1 Rusia dengan tekanan karena tertinggal 40 poin dari Lewis Hamilton.
Satu kesalahan kecil bisa membuat peluang juara dunia melayang.
Meski tertinggal 40 poin Sebastian Vettel masih berpeluang jadi juara jika bisa menang di 3 balapan F1 tersisa.
Itu bukan tugas mudah untuk tim Ferrari mengingat para pembalapnya tidak bisa menerima tekanan yang besar.
(BACA JUGA : Dirumorkan Masuk F1, Anak Michael Schumacher Pilih Fokus Balapan F3)
Tapi Sebastian vettel lebih fokus untuk meraih yang terbaik setiap balapan daripada mengandalkan hitun-hitungan poin.
"Tentu saya merasakan tekanan yang besar, tapi saya tidak memberiakan ktirik menggangu saya," kata Sebastian Vettel dilansir GridOto.com dari tuttomotoriweb.
Jelang F1 Rusia tentu ada tekanan setelah salah strategi di F1 Italia dan F1 Singapura.
"Jika Anda tahu kemampuan Anda dan tidak menyadari hal tersebut, Anda akan kecewa," sambung Sebastian Vettel.
(BACA JUGA : Rekor Lewis Hamilton Bisa Samai Rekor Michael Schumacher)
Pada balapan seperti Formula 1, perebutan gelar juara dunia biasanya ditentukan dengan pemikiran.
Pada tahun 2016 Nico Rosberg dibantu motivator untuk memenangi gelar juara dunia F1.
Tapi Sebastian Vettel belum butuh motivator untuk meraih gelar juara dunia F1 2018.
"Saya rasa itu hal menarik, tapi saya belum bertemu dnegan orang yang bisa membantu," ujar Sebastian Vettel.
(BACA JUGA : Preview F1 Rusia: Momentum Sebastian Vettel atau Lewis Hamilton?)
"Saya sudah belajar sedikit, ketika stres yang diperlukan adalah keseimbangan," tutur Sebastian Vettel.
"Saya mengembangkan beberapa hal yang bermanfaat untuk saya. Saya memiliki disiplin tinggi utnuk tidak bingung."pungkas Sebastian Vettel.