GridOto.com - Pemerintah akan menerapkan kebijakan integrasi tol di jalan tol lingkar luar Jakarta atau tol JORR pada 29 September 2018, tepatnya pukul 00.00 WIB.
Transaksi tol pasca integrasi akan menjadi sistem transaksi terbuka.
Pengguna tol yang diintegrasikan hanya melakukan satu kali transaksi pada gerbang tol masuk.
Lalu apa yang melatarbelakangi kebijakan integrasi tol ini?
(BACA JUGA: Ini Isi Kabin VW Kombi yang Berubah Jadi Kedai Kopi )
Herry Trisaputra Zuna, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR mengatakan kebijakan integrasi ini merupakan satu kebijakan dalam rangka meningkatkan pelayanan.
"Jadi setiap pintu masuk setelahnya ada pintu, nanti ketika keluar ada pintu lagi, jadi kami berangkat dari industri jalan tol yang terkoneksi tapi tidak terlalu percaya dengan tetangganya," ujar Herry pada Forum Merdeka Barat, Jakarta (27/09/2018).
"Sehingga yang kami temukan hari ini, setiap satu ruas ketemu gerbang untuk melakukan transaksi," sambungnya.
"Ini lah yang kami lihat yang seharusnya bisa dihindarkan untuk efisiensi," ungkapnya.
(BACA JUGA: Bos Mercedes Yakin Valtteri Bottas Bakal Raih Kemenangan di F1 )
Herry pun menganalogikan pintul tol itu sama dengan stasiun.
Di stasiun, kereta berhenti karena ada penumpang yang turun dan ada yang naik.
"Sementara contohnya di Cibubur, mobil berhenti ada yang sampai 2 jam tapi enggak ngapa-ngapain, cuma mau bayar, nah hal-hal seperti ini yang diperhatikan," terangnya.
Sebelumnya, integrasi tol telah dilakukan pada 4 ruas tol, yaitu Jakarta-Palimanan-Brebes Timur, Jakarta-Tangerang-Merak, Jakarta-Bogor-Ciawi, dan tol Semarang seksi ABC.