GridOto.com - Isu Indonesia sedang mengalami masalah ekspor mobil ke Vietnam sempat mencuat beberapa waktu lalu.
Isu tersebut kembali dibahas oleh kedua negara dalam pertemuan yang diadakan di Istana Kepresidenan Vietnam, Hanoi pada Selasa (11/9/2018) lalu.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto yang ikut mendampingi Presiden Joko Widodo mengatakan telah meminta kemudahan pada Vietnam.
Dilansir GridOto.com dari Kompas.com, Hartarto meminta Vietnam mempermudah ekspor mobil Indonesia dengan meninjau kembali kebijakan mereka.
(BACA JUGA: Salip Kendaraan dari Kiri, Sebuah Bus Terguling di Tol Kanci-Pejagan, Tiga Orang Dilaporkan Tewas)
"Perlu ditinjau kembali kebijakan tentang double inspection untuk otomotif," ujar Airlangga Hartarto seperti dikutip GridOto.com dari Kompas.com.
"Permintaan ini akan segera ditindaklanjuti sehingga ekspor mobil Indonesia ke Vietnam dapat kembali normal," tambahnya.
Sebelumnya, Vietnam memberlakukan kebijakan impor mobil completely built up (CBU) dari negara-negara ASEAN termasuk Indonesia.
Vietnam menerapkan kebijakan uji tipe dan uji emisi melalui Regulasi No. 116/2017/ND-CP.
(BACA JUGA: Lamborghini Masih Terlalu Dini Terjun ke Ajang Formula 1 Tahun 2021)
Kebijakan itu mengganggu ekspor mobil dari Indonesia ke Vietnam dan dianggap mencoreng kerjasama kedua negara.
Bukti dari beratnya kebijakan itu pada ekspor mobil dari Indonesia sudah terbukti di awal 2018 ini.
Jumlah mobil yang diproduksi di Indonesia untuk dikitim ke Vietnam sekitar 30 ribu unit sampai 40 ribu unit per tahun dari total ekspor mobil nasional.
Sementara total pengiriman seluruhnya 225.000 unit per tahun.
Namun, di periode Januari-Juli 2018 kemarin, ekspor mobil Indonesia ke Vietnam hanya sekitar 1.528 unit, penurunan yang tergolong drastis.
Artikel ini sudah pernah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemerintah Indonesia Kembali Minta Permudah Ekspor Mobil ke Vietnam"