GridOto.com – Banyak pengguna motor beranggapan bahwa motor dengan teknologi injeksi bebas perawatan.
Bahkan, pada awal kemunculan motor injeksi beberapa pabrikan juga mensosialisasikan kalau motor injeksi tidak perlu perawatan seperti motor karburator.
Anggapan tersebut memang benar adanya, tetapi bukan berarti sama sekali tidak memerlukan perawatan.
“Sistem injeksi dan karburator pada dasarnya sama-sama berfungsi menyalurkan bbm ke ruang bakar. Namun, perawatan antara keduanya memang sedikit berbeda,” jelas Misto, pemilik bengkel motor spesialis JMS-Mitsuto di Jakarta Selatan kepada GridOto.com (13/9).
(BACA JUGA: Pakai Minyak Rem dengan DOT Kelewat Tinggi Bikin Rem Blong?)
Dengan kata lain, sistem injeksi tetap perlu dirawat dan dibersihkan secara berkala seperti halnya motor berkarburator.
Namun, umumnya perawatan berkala di motor injeksi dilakukan tidak sesering motor karburator dulu.
“Memang untuk proses membersihkannya tidak seperti karburator. Contoh dulu mekanik setiap servis selalu membersihkan karburator. Di motor injeksi tidak perlu selalu membersihkan injektor dan throttle body,” yakinnya.
Proses pembersihan injektor tetap diperlukan namun tidak sesering membersihkan karburator dulu.
(BACA JUGA: Bukan Cuma Bentuk, Fungsi Sok Teleskopik dan Upside Down Juga Beda)
Sebab, seiring pemakaian kotoran dapat menumpuk pada saluran dan penampungan BBM (tangki) di motor.
Bila dibiarkan, kotoran dapat tertumpuk dan menghambat kerja sistem injeksi sehingga bisa timbul masalah yang tidak diinginkan.
Nah, salah satu yang diwaspadai adalah menumpuknya kotoran di fuel pump dan juga lubang injector.
Kotoran itu akan memunculkan masalah mulai dari gejala brebet, hingga motor mogok dan sulit dinyalakan.
Namun, umumnya pembersihan sistem injeksi di motor dianjurkan setelah digunakan 15.000 - 20.000 Km pemakaian.
“Karena injeksi terhubung dengan perangkat elektronik, proses membersihkannya juga perlu berhati-hati agar tidak mengganggu komponen yang ada,” terang Misto.