Setelah Grab, Giliran Go-Jek yang Akan Didemo Pengemudi Ojek Online

Ignatius Ferdian - Senin, 10 September 2018 | 19:30 WIB

Demo pengemudi ojek online di depan kantor Grab (Ignatius Ferdian - )

GridOto.com - Kabarnya para pengemudi ojek online bakal menggelar aksi demo lanjutan di Kantor Go-Jek Indonesia di Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan.

"Kami akan tetap ada aksi tanggal 12 di kantor Go-Jek di Blok M," kata koordinator lapangan Wendra, Senin (10/9/2018).

Dilansir dari Kompas.com sebelumnya mereka menggelar demo di Kantor Grab, Gedung Lippo Kuningan, Jakarta Selatan.

Menurut Wendra, tak hanya kebijakan Grab yang dikeluhkan para pengemudi transportasi online.

(BACA JUGA: Salut, Mekanik Suzuki di Indonesia Menjadi yang Terbaik se-Asia)

Tuntutan yang sama akan mereka sampaikan ke pihak Go-Jek saat demo nanti.

Massa yang tergabung di bawah komunitas Gerakan Hantam Aplikasi Nakal (Gerhana) ini meminta 4 tuntutan.

Pertama, mereka menagih janji aplikator terkait kesejahteraan.

Kedua, menolak keras aplikator menjadi perusahaan transportasi.

Ketiga, menolak keras eksploitasi terhadap ojek online.

Keempat, menolak keras kartelisasi dan monopoli bisnis transportasi online.

(BACA JUGA: Donald Trump Kembali Berulah, Produsen Mobil Semakin Dibuat Pusing)

Dedi Heriyantoni, perwakilan massa aksi, mengatakan bahwa sehari-hari banyak pengendara yang mendapat hukuman berdasarkan peraturan perusahaan yang menurut mereka sepihak.

Selain itu, menurut dia, saat ini para pengemudi online ini sulit mendapatkan order karena adanya priority bidding atau prioritas pemberian order kepada pihak-pihak tertentu.

"Priority bidding ini jelas-jelas melanggar Undang-Undang Anti Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat Nomor 5 Tahun 1995," ujar Dedi.

Aksi priority bidding ini tidak hanya diberikan kepada pengemudi khusus, tetapi juga diberikan kepada pengemudi taksi konvensional yang memiliki tarif lebih tinggi daripada transportasi daring," tambahnya.

(BACA JUGA: Menyisakan Duka Mendalam, Begini Cerita Lengkap Bus Terjun ke Jurang di Sukabumi)

Dedi meminta pemerintah menutup perusahaan aplikasi yang tidak menyejahterakan para pengemudi dan tidak menjalankan kemitraan yang setara.

"Dengan diusirnya para aplikasi nakal, maka kami akan meminta pemerintah membangun aplikasi pemesanan transportasi daring yang berasaskan keadilan bagi kami semua pelaku usaha transportasi, khususnya kami para pengemudi daring individu," ujar Dedi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Kijang Innova yang sedang terparkir di sebuah apartemen berlokasi di Tangerang, tertimpa sapu yang jatuh dari lantai 10 Jika diibaratkan secara horisontal, Innova yang ngebut 113 km/jam menabrak benda diam, bisa dibayangkan kan apa yang terjadi. Bayangkan jika yang jatuh itu sapunya milik pak Eko, bakalan jadi apa tuh mobil? Yuk simak berita menarik lainnya di GridOto.com (klik link di bio) #toyota #kijanginnova #sapu #kacamobil #gridoto #kompasgramedia #otomotif #duniaotomotif #otomania #motorplus #motorplusonline #jip #otomotifweekly #kompasotomotif #gridnetwork

A post shared by GridOto (@gridoto) on

Artikel serupa telah tayang di Kompas.com dengan judul "Setelah Grab, Pengemudi Transportasi Online Akan Demo Go-Jek"