GridOto.com - Perlindungan konsumen di Indonesia terbilang masih rendah.
Umumnya konsumen tak mendapat penjelasan yang memadai soal produk yang ingin dibelinya.
Menurut Arief Hidayat, CEO PT Foerch Indonesia, Owner dari Wealthy Group, edukasi kepada konsumen itu penting.
"Jadi sales saya, harus mampu mendidik bukan hanya menjual," katanya saat ditemui GridOto.com beberapa waktu lalu.
(BACA JUGA: Blak-blakan Arief Hidayat: 'Keras' Latih Sales Edukasi Konsumen )
"Umumnya, maaf kata, bengkel hanya asal jadi, mereka gak ngerti," sambung Arief.
Contoh lainnya tentang oli, menurut Arief produk Indonesia tidak ada yang berani mengeluarkan TBN (Total Base Number).
"Tujuannya adalah untuk mengetahui berapa besar kemampuan aditif dan bagaimana kualitasnya," terangnya.
Meski begitu, apakah perlindungan konsumen yang tinggi dapat merepotkan pihak produsen?
"Perlindungan tinggi tapi jangan ada monopoli. Sekarang contohnya oli, perlindungan tinggi tapi malah jadi mainan perusahaan besar," kata Arief.
(BACA JUGA : Blak-blakan Arief Hidayat: Belajar Konsumen Lewat Brand Internasional
Arief berujar, standar SNI yang rencananya akan diterapkan pada oli dapat menjadi celah untuk monopoli perdagangan.
Padahal sebelum SNI, sudah ada NPT dari Migas yang jadi standar untuk oli.
"Ini kan permainan segelintir pengusaha yang ingin monopoli oli di Indonesia," imbuhnya.
"Perlindungan konsumen penting, tapi bukan dibuat permainan seperti itu. Enggak fair tuh," kata Arief.
Arief juga mengatakan, perlindungan konsumen penting namun jangan merugikan sejumlah pihak.
"Jadi kalau mau lindungi orang, lindungilah dengan cara yang baik. Bukan dengan monopoli," tutupnya.