Punya Harga Lebih Terjangkau, Countryman Rakitan Sunter Bisa Merusak Pasaran MINI Lainnya?

Muhammad Ermiel Zulfikar - Senin, 10 September 2018 | 15:00 WIB

New Cooper S Countryman Sport rakitan pabrik MINI di Sunter, Jakarta Utara (Muhammad Ermiel Zulfikar - )

GridOto.com - MINI Cooper S Countryman Sport dan Cooper Countryman kini sudah dirakit lokal.

Menjadikannya model MINI pertama yang dirakit di BMW Group Production Network 2, Sunter, Jakarta Utara.

New MINI Cooper Countryman rakitan Sunter itu dibanderol Rp 599 juta, sedangkan untuk New MINI Cooper S Countryman Sports-nya dibanderol Rp 769 juta off the road.

Bisa dibilang banderol yang ditawarkan itu lebih terjangkau, jika dibandingkan dengan model MINI lainnya yang masih CBU atau diimpor secara utuh.

(BACA JUGA: Alasan MINI Pilih Model Countryman untuk Dirakit di Indonesia)

Misal, model CBU yang paling murah yaitu MINI Cooper 3 pintu dibanderol Rp 720 jutaan off the road.

Padahal Countryman merupakan salah satu model MINI dengan ukuran terbesar dengan fitur yang lebih berlimpah.

Lantas, apakah banderol murah untuk Countryman rakitan lokal ini bisa menggerus pasar kendaraan MINI lainnya?

Muhammad Ermiel Zulfikar/GridOto.com
New MINI Countryman yang dirakit di pabrik BMW Group Production Network 2, PT Gaya Motor, Sunter, Ja

Jodie O'tania, Vice President of Corporate Communications BMW Group Indonesia mengatakan, setiap model kendaraan MINI memiliki konsumennya masing-masing.

Baik itu MINI 3 pintu, 5 pintu, Clubman, ataupun varian paling mahalnya yaitu John Cooper Works.

"Setiap model kendaraan MINI menyasar pada tipe konsumen yang berbeda," kata Jodie beberapa waktu lalu saat berada di kawasan Sunter, Jakarta Utara.

Jodie menambahkan, dengan dirakitnya kedua varian Countryman tersebut secara lokal waktu tunggunya menjadi lebih cepat.

(BACA JUGA: Rakitan Lokal, Berapa Banyak MINI Countryman yang Diproduksi Tahun Ini?)

Selain itu MINI Countryman rakitan Sunter itu juga sudah menggunakan beberapa komponen lokal.

"Kursi di MINI ini produksi lokal, kabel, plastik dan suku cadang lainnya juga sebagian sudah dari produsen lokal," ucap Jodie lagi.

"Tapi kalau soal TKDN, proses produksi yang dilakukan lokal itu sangat tinggi. Tenaga kerja lokal persennya tinggi," tutupnya.