GridOto.com - Nilai tukar rupiah terus tertekan, mulai Rabu (5/9/2018) nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tembus di angka Rp 15.067.
Padahal di hari sebelumnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih berada di zona Rp 14.900.
Beberapa pedagang di sentra onderdil Dutamas Fatmawati mengaku merasakan imbas dari melemahnya nilai tukar rupiah tersebut.
Seperti Handoko, Pemilik dari Toko Graha Sakti, mengatakan hampir sebagian besar barang-barang impor mengalami kenaikan.
(BACA JUGA: Mobil Baru Akan Dijual Lebih Mahal Karena Dolar Sudah Rp 15.000?)
Selain itu, tokonya juga mulai kesulitan mendapatkan barang.
"Kenaikan rata-rata 10 sampai 20 persen, oli ada beberapa yang naik, klakson juga, pokoknya barang-barang impor dah," ujar Handoko kepada GridOto.com, Rabu (5/9/2018).
"Importir kan jadi susah masukin barang karena harganya, pembeli juga agak berkurang," lanjutnya saat ditemui di tokonya.
Senada dengan itu, Heri, dari Ramayana Motor mengatakan efek yang paling berasa yaitu melemahnya daya beli di tokonya.
(BACA JUGA: Video Pemotor Wanita Nekat Terobos Palang Kereta Api)
"Pasti kena, pembelinya juga kerasa pengurangannya. Kedua, jalan menuju sini juga banyak pengerjaan seperti galian, sehingga orang malas keluar, macet," ucap Heri kepada GridOto.com.
"Suku cadang semampunya kami aja ngejual, naik-naik juga jarang," lanjutnya.
Lalu Apin Pitra, dari Rio Motor, juga merasakan dampak dari kurs dolar yang menguat terhadap rupiah.
Meski begitu, harga suku cadang di tokonya tidak ada kenaikan untuk saat ini.
"Cuku terasa, buat harga enggak ada kenaikan, masih sama saja saat ini," ucap Apin.
"Kami kan jual begini enggak kayak sembako tiap hari ada kan (pembelinya), itu enggak bisa ambil patokan," tutupnya.