GridOto.com - Aksi mogok untuk ketiga kalinya dilakukan ratusan sopir angkot lima warna di Kota Bengkulu, Rabu (5/9/2018).
Aksi mogok para sopir angkot ini menuntut pemerintah segera menutup aplikasi angkutan online Grab Aksi mogok ini dilakukan di halaman kantor Gubernur Bengkulu.
Dikutip GridOto.com dari Kompas.com, ratusan sopir angkot tersebut berasal dari angkot merah, putih, kuning, hijau dan biru.
"Kami menegaskan agar pemerintah tegas segera menutup aplikasi Grab. Grab telah merugikan kami pengemudi angkot," kata koordinator aksi Tiar.
(BACA JUGA : Ini Kalender MotoGP 2019, Buat Persiapan yang Mau Nonton Langsung)
Menurut mereka sejak ada Grab pendapatan mereka menurun hingga 50 persen.
"Kami minta Grab segera ditutup karena mereka tidak berizin dan tidak bayar pajak ke negara. Berbeda dengan kami yang bayar pajak. Tidak adil," jelas Tiar.
Sementara itu ketegangan terus terjadi antara pengemudi Grab Car dan sopir angkot.
Beberapa kali perkelahian terjadi namun dapat diselesaikan oleh polisi.
(BACA JUGA : Jonatan Christie Setuju Jika Ganjil-Genap Diterapkan Secara Permanen)
Offline Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Dinas Kominfotik) Provinsi Bengkulu mengeluarkan surat 551/I208/DKS tentang Penutupan/Nonaktif (offline) angkutan dengan Aplikasi yang Tidak/Belum Berizin.