GridOto.com - Perkembangan proyek jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan masih mengalami beberapa kendala.
Pembangunan Tol Cisumdawu diharapkan akan selesai 2020 atau 2021, melenceng dari target awal rampung pada 2019.
Demikian pernyataan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat Daddy Rohanady seusai meninjau Tol Cisumdawu di Seksi 3, Rabu (29/8).
"Melihat progres pekerjaan yang ada, kami yakin Tol Cisumdawu baru bisa rampung 100 persen pada akhir 2020 atau 2021," ujar Daddy.
(BACA JUGA: Kevin Sanjaya, Peraih Medali Emas Cabang Bulu Tangkis Asian Games 2018 Ternyata Penyuka Otomotif, Ini Dia Buktinya)
Lebih lanjut Daddy menambahkan bahwa masih ada beberapa kendala yang harus diselesaikan untuk mewujudkan jalan bebas hambatan yang menghubungkan Cileunyi-Sumedang-Dawuan tersebut.
Pada awalnya jalan Tol Cisumdawu direncanakan mulai beroperasi pada akhir 2017.
Hal itu diharapkan bersamaan waktunya dengan selesainya pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka.
Tol Cisumdawu diharapkan dapat menjadi akses masyarakat Jabar bagian selatan ke bandara yang terletak di Kabupaten Majalengka tersebut. Namun, target penyelesaian pembangunanya terus merosot.
Pembangunan Tol Cisumdawu dibagi menjadi dua fase. Fase pertama terdiri dari seksi 1 dan 2, yakni ruas Cileunyi-Sumedang.
Fase kedua terdiri dari seksi 3-6, yakni ruas Sumedang-Dawuan. Pengerjaan fisik Fase 1 seluruhnya dikerjakan Pemerintah Pusat. Sementara itu, Fase 2 pengerjaan fisiknya dikerjakan konsorsium.
"Kalau on schedule, seksi 3 tuntas akhir 2019. Namun, pekerjaan itu menjadi mubazir kalau Seksi 1 dan 2 belum tuntas. Kami berharap hal itu tidak terjadi. Andai saja Seksi 1-3 selesai, praktis ruas Cilenyi-Sumedang bisa dioperasionalkan. Jadi, jangan sampai Seksi 3 selesai tetapi menjadi mubazir seperti 6 km di Fase 1 yang sudah selesai 2 tahun lalu tetapi belum dipakai," ujar Daddy.
Di sisi lain, pembebasan lahan dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Lahan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Ada masalah dengan pembebasan lahan, katanya, baik untuk Fase 1 maupun Fase 2.
"Fase 1 menyisakan lahan cukup besar di Seksi 1 di STPDN, sedangkan Fase 2 di Seksi 3 lahan sudah bebas 99 persen. Sementara itu, lahan di Seksi 4-6 belum dibebaskan sama sekali," ujar Sekretaris Fraksi Partai Gerindra DPRD Jabar itu.
(BACA JUGA: Punya BMW X1 Seperti Yang Digunakan Jonathan Christie? Begini Langkah Modifikasi Interiornya)
Lahan di Seksi 4-6 kondisinya seperti itu sebagai akibat adanya pengalihan trase. Pengalihan trase itu sendiri dilakukan karena lahan di trase lama dianggap sangat rawan karena kondisi tanah yang sangat labil.
Persoalan lain yang ada adalah outramp ujung Seksi 3 ke arah Cimalaka. Ujung jalurnya bergabung dengan jalan kabupaten yang hanya memiliki badan jalan 4,5 meter. Tentu kondisi tersebut akan sangat mengganggu arus lalu lintas ketika nantinya outramp itu dipergunakan.
"Kami akan usulkan agar dilakukan pelebaran jalan kabupaten tersebut sampai ke jalan nasional (Sumedang-Majalengka). Status jalannya juga bisa kita usulkan naik menjadi jalan provinsi atau jalan nasional," tambah Daddy lagi.
Terkait lahan di Jatinangor (STPDN), pihaknya akan mengonsultasikan kepada pemerintah pusat agar dilakukan musyawarah oleh semua stakeholders.
Direktur Keuangan PT Jasa Sarana Indrawan Sumantri mengatakan pihaknya sebagai afiliasi di Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) kini tengah menggarap seksi III Sumedang-Cimalaka sepanjang 4,05 kilometer.
(BACA JUGA: Misteri Puluhan Motor Parkir Tahunan Enggak Diambil Pemiliknya)
"BUMD PT Jasa Sarana mendorong Pembangunan Tol Cisumdawu pembangunan seksi I dan II disegerakan pemerintah. Sampai saat ini kami berkomitmen mendorong infrastruktur strategis ini,” katanya di Bandung, Rabu (29/8).
Sejak 2006, PT Jasa Sarana sendiri merupakan inisiator pembangunan Jalan Tol Cisumdawu, dengan total panjang 60,1 kilometer yang terbagi menjadi 6 seksi pembangunan.
Sebagai afiliasi Jasa Sarana, PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) melakukan pembangunan pada seksi 3 (Sumedang-Cimalaka sejauh 4,05 km), seksi 4 (Cimalaka-Legok sejauh 8,20 km), seksi 5 (Legok-Ujungjaya sejauh 14,9 km) dan seksi 6 (Ujungjaya-Dawuan sejauh 6,07 km).
“Sampai saat ini, Kami berkomitmen mendukung kemajuan pembangunan infrastruktur strategis ini, sekaligus mendorong anak perusahaan, yakni PT Jabar Bumi Konstruksi untuk ikut andil dalam pembangunan,” tutup Ayi Mohamad Sudrajat, Direktur Investasi PT Jasa Sarana.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul DPRD Jabar Yakin Tol Cisumdawu Baru Bisa Rampung Akhir 2020