Ini Alasan Ditolaknya Usulan Race MotoGP Inggris Hari Senin

Rezki Alif Pambudi - Senin, 27 Agustus 2018 | 09:52 WIB

Desmosedici Ducati menunggu dimulainya MotoGP Inggris (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Sebelum resmi dibatalkan, sempat ada usulan balapan MotoGP Inggris diundur dilakukan di hari Senin (27/8/2018).

Usulan itu muncul karena prakiraan cuaca di hari Senin lebih baik dibanding hari Minggu.

Selain itu, balapan di hari Senin pernah dilakukan di Qatar 2009.

Kebetulan juga hari Senin ini bertepatan dengan hari libur nasional di Inggris.

Tapi kenapa usulan ini ditolak? Begini ceritanya.

(BACA JUGA:Hujan Deras Bukan Masalah di MotoGP Inggris)

Beberapa tim ada yang menolak juga ada yang pro dengan balapan di hari Senin.

Ducati yang memperhitungkan peluang kemenangan yang besar dari dua pembalapnya juga ingin balapan tetap dilakukan di hari Senin.

Sementara bos KTM, Mike Leitner, memilih netral, ngikut saja dengan suara terbanyak.

Ada satu pihak yang getol banget menolak rencana itu, yakni Pramac Ducati.

Tim Pramac Ducati menolak karena penerbangan, hotel, sewa kendaraan, dan keperluan lainnya harus ditambah dan dijadwal ulang jika harus balapan di hari Senin.

Intinya, Pramac menolak karena akan ada beban biaya yang jauh lebih besar.

Selain itu, bukan hanya tiap tim saja yang punya suara.

(BACA JUGA:Race Director MotoGP Buka Omongan Biang Keladi Penyebab Balap MotoGP Inggris Dibatalkan)

Mayoritas beberapa pihak lainnya juga menolak balapan di hari Senin.

Terutama masalah uang.

Ya bayangin saja sob, balapan di hari Senin, kan ya juga butuh dana banyak lagi untuk nambah sehari.

Membayar para pekerja, akomodasi, siaran, dan lainnya.

Selain itu, walaupun setuju balapan di hari Senin, Honda ternyata juga punya pertimbangan lain.

Akan susah jika balapan diundur karena akan membuat jadwal selanjutnya kacau.

"Kami harus secepat mungkin siap untuk tes di Aragon dan melihat tesnya, kami tak bisa mengacaukan rencana kami," kata Alberto Puig, bos Repsol Honda, dikutip GridOto.com dari Paddock-GP.