Seken Keren: Apa Penyakit yang Sering Serang Triton Double Cabin?

Muhammad Ermiel Zulfikar - Minggu, 26 Agustus 2018 | 08:40 WIB

Mitsubishi Triton siap melibas berbagai medan menantang (Muhammad Ermiel Zulfikar - )

GridOto.com - Hadir dengan desain macho, Mitsubishi Triton bisa jadi pilihan menarik bagi kalian yang sedang mencari double cabin seken.

Akrab dengan daerah pertambangan, namun tidak sedikit juga yang menggunakannya sebagai mobil harian di perkotaan.

Apalagi kembaran dari Pajero Sport versi pikap ini bisa dibilang memiliki tenaga yang terbesar di antara jajaran double cabin di Indonesia.

Pesaing dari Toyota Hilux dan Nissan Navara ini memiliki dua pilihan mesin, yaitu 2.500 cc turbocharger serta 2.800 cc naturally aspirated.

Meski dikenal tangguh disegala medan, tapi umur pemakaian juga membuat mobil ini rentan terkena penyakit.

(BACA JUGA: Sampai Ada yang Lompat dari Motor, Ini Komentar Beberapa Pembalap Soal Trek Basah Sliverstone)

Lantas, apa sih penyakit yang sering menjangkit Triton?

"Triton itu kebanyakan dipakai pertambangan biasanya yang sering kena kaki-kakinya, ball join sama sokbreker" ujar Kirsono, pemilik bengkel spesialis Mitsubishi, Berlian Maju Motor.

"Kalau untuk pemakaian dalam kota mah lebih ke bahan bakar sih, jadi kalau dia pakai solar yang biasa atau dexlite itu biasanya asapnya hitam, boros, tenaga pasti enggak ada," lanjutnya saat ditemui GridOto.com di bengkelnya, Jumat (24/8/2018).

Jika terjadi kerusakan pada bagian kaki-kakinya, masih bisa diganti per bagian yang rusak.

(BACA JUGA: Kelanjutan Crash FP4 MotoGP Inggris, Ini Kondisi Pembalap Satelit Ducati)

Misal kalau yang rusak hanya pada bagian bushing arm, masih bisa diganti bushing arm-nya saja.

Namun jika sudah masuk ke bagian mesin dikarenakan kesalahan penggunaan bahan bakar, maka mau tidak mau butuh penanganan khusus yang cukup menguras isi dompet.

"Betulinnya mau enggak mau harus kalibrasi, di servis injektornya," ucap Kirsono lagi.

"Itu harus dibawa ke servis khusus bosch pump sama injection pump, kalau di kami tidak ada alatnya," tutupnya.