Andrea Dovizioso Akhirnya Akui Kehebatan Jorge Lorenzo, Gaya Balapnya Ajaib

Radityo Kuswihatmo - Jumat, 24 Agustus 2018 | 16:15 WIB

Jorge Lorenzo dan Andrea Dovizioso (Radityo Kuswihatmo - )

GridOto.com - Di musim 2017, Andrea Dovizioso masih mempertanyakan apakah Jorge Lorenzo bisa mengendarai Ducati dengan benar.

Akhirnya di musim 2018 ini, Jorge Lorenzo membuktikan dirinya dengan memenangi tiga balapan, meski mengalami masalah rumit di awal musim.

Hal ini membuat Andrea Dovizioso sekarang mengakui kekuatan Jorge Lorenzo di atas motor pabrikan Italia ini.

Bahkan Andrea Dovizioso mengakui bahwa sulit untuk melawannya, karena Jorge Lorenzo menggunakan metode yang tak lazim.

(BACA JUGA: Sempat Pede Banget Jelang MotoGP Inggris, Valentino Rossi Malah Pesimis Karena Ini)

"Saat ini, semua orang akan kesulitan menyalipnya, karena gaya balapnya," ujar Jorge Lorenzo seperti dikutip GridOto.com dari GPone.com.

Di MotoGP Austria adalah buktinya saat Andrea Dovizioso hanya bisa mengekor Jorge Lorenzo.

Andrea Dovizioso mengakui dirinya melihat metode yanga tak biasa digunakan oleh Jorge Lorenzo.

"Dia melakukan sesuatu yang sangat spesial: dia mencoba mengganti pendekatan di tikungan secara ekstrem," ungkap Andrea Dovizioso.

(BACA JUGA: Filosofi Ini yang Membuat Marc Marquez Selalu Ngotot Saat Balapan)

"Aku harus mengakui dia sangat bagus," tambahnya.

Menurut Dovizioso, Lorenzo selalu ekstrem dalam berbagai hal yang dilakukannya.

"Sekarang dia mengerem sangat akhir, dan itu membuatnya sulit disalip," ujar Andrea Dovizioso.

Untuk MotoGP Inggris sendiri, Andrea Dovizioso menyebut tiga nama pembalap yang dirasa akan kuat.

Valentino Rossi, Maverick Vinales dan Cal Crutchlow.

(BACA JUGA: Tahun Depan Pembalap MotoGP Alvaro Bautista Move On ke WorldSBK)

"Aku memperkirakan akhir pekan yang rumit karena beberapa aspek: karena banyak hal yang harus dikerjakan dan hanya sedikit waktu," ujar Dovizioso.

Pembalap harus mengetes aspal baru dan disesuaikan dengan pilihan ban Michelin yang tepat untuk mereka.

Selain itu aspal baru Silverstone juga memiliki beberapa titik yang bumpy sehingga pembalap harus menghafalkan titik-titik ini.

"Cuaca di Inggris dan suhu yang rendah membuat sulit untuk langsung mendekati limit," imbuh Dovi.