GridOto.com - Dua balapan terakhir di MotoGP 2018 (Ceko dan Austria) adalah dua balapan yang buruk bagi Maverick Vinales.
Di MotoGP Ceko, tidak benar-benar buruk, tapi lebih tepat disebut sial setelah Vinales tertabrak di putaran pertama dan harus mengakhiri balapan dengan prematur.
Sementara di MotoGP Austria, Maverick Vinales hanya bisa menyelesaikan balapan di posisi 12.
Hasil itu membuat Maverick Vinales kembali lesu dan merajuk.
(BACA JUGA: Besok Yamaha Lakukan Tes Privat di Misano, Mulai Tes Elektronik?)
"Untukku ini adalah akhir pekan terburukku selama aku di MotoGP," ujar Maverick Vinales seperti dikutip GridOto.com dari Tuttomotoriweb.com.
Bahkan Maverick Vinales menyebut hal ini seburuk hasil yang pernah didapatnya di musim 2015.
Musim 2015 silam adalah tahun pertama Maverick Vinales memasuki MotoGP dan bergabung bersama tim Suzuki Ecstar.
Musim itu Maverick Vinales dua kali gagal menyelesaikan balapan dan catatan terburuknya adalah berada di posisi 14 di 2 balapan, yakni Qatar dan San Marino.
(BACA JUGA: Di MotoGP, KTM akan Lakukan yang Tak Pernah Terjadi di Yamaha)
"Aku harus me-reset semuanya, aku harus membesarkan hati, melakukan apa yang kubisa," tambah Vinales.
Bahkan Maverick Vinales juga turut pesimis dengan balapan selanjutnya di Silverstone, Inggris pekan depan.
"Aku sangat menyukai Silverstone, tapi aku sangat terbatas dengan motor ini, aku tak bisa melakukan lebih," ujar Maverick Vinales.
"Kami akan datang di mana motor bisa membawa kami datang," tambahnya.
(BACA JUGA: Herve Poncharal Bela Valentino Rossi Soal Tuduhan Manajer Johann Zarco)
Sebelum MotoGP Inggris di Silverstone, Mavercik Vinales juga akan mengikuti tes privat Yamaha di Misano.
"Di tes, akan sangat penting untuk melakukan banyak putaran untuk meningkatkan kepercayaan diri," bilangnya.
"Aku tak tahu jika kami akan memiliki sesuatu untuk 2019, aku tak pernah mengatakan apapun, kami akan lihat nanti," tutup Vinales.