Dimensinya memang besar, namun Triumph Indonesia mengklaim motor dengan bobot kering 200 kg ini, cocok untuk kebutuhan adventure.
"Konstruksi rangka, suspensi dan mesinnya semakin cocok, untuk partner medan adventure," jelas Harry Triadji, Komisaris PT GAS, di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
2. Mesin dan knalpot baru agar responnya semakin ringan
Biar konstruksinya mirip, rupanya ada ubahan di mesin inline tiga silinder dari Tiger 800 XCx 2018.
Yaitu gigi pertamanya dibuat lebih pendek, serta gigi primer dan koplingnya, agar menambah respon saat akselerasi, terutama di medan buruk.
Knalpotnya juga dibuat lebih pendek, agar lebih ringan dengan suara yang lebih padat.
Untuk tenaga dan torsinya tetap, 93,7 dk di 9.500 rpm, dengan torsi 79 Nm di 8.000 rpm, terhitung besar.
Karena sudah menggunakan ride-by-wire, ada 5 riding mode di Tiger 800 XCx, Road, Rain, Off-Road, Sport and Off-Road Pro.
"Setiap mode ada perubahan di karakter mesinnya, ABS serta kontrol traksinya, cocok untuk adventure yang melewati beragam medan," tambah Harry.