GridOto - Saat kini memang zamannya mobil menggunakan oli encer.
Beberapa pabrikan mobil bahkan menggunakan oli dengan kekentalan rendah sebagai oli bawaan.
Bahkan mobil sekelas Low Cost Green Car (LCGC) sebagian besar menggunakan 0W-20.
Padahal masih dalam ingatan kita pada tahun 2005 hingga 2007 oli bawaan pabrikan masih berkisar dikekentalan 10W-40, 10W-30 dan paling encer 5W-30.
(BACA JUGA: Video Cara Setel Ketinggian Lampu Depan All New Honda Scoopy)
Mengapa bisa demikan?
Ivan Rastianto, Manager Marketing Evalube Lubricants beberkan faktor yang menyebabkan oli mobil kini semakin encer.
"Pertama teknologi pembuatan mesin mobil semakin canggih sehingga mesin mobil semakin presisi," ujar Ivan di peluncuran Evalube Helios Platinum di Hotel Santika, Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan.
"Jadi clearance gap (celah antar komponen) semakin rapat. Makanya butuh oli full sintetik dengan kekentalan yang encer," tambahnya.
(BACA JUGA: Oh Baru Ketahuan Deh, Ini Tombol yang Menentukan Daya Tahan Ban Motor MotoGP)
Selain itu ia juga menambahkan dampak menggunakan oli dengan kekentalan rendah atau encer.
"Konsumi bahan bakar mobil kian hari akan menjadi irit," tambahnya.
Saat ini ada beberapa pabrikan mobil yang menggunakan oli encer sebagai bawaannya.
"Seperti Daihatsu Ayla, Daihatsu Sigra, Mitsubishi Xpander dan macam-macan, intinya sudah banyak," tambahnya.
(BACA JUGA: Mitsubishi Mirage cuma Tersisa 200 Unit, Facelift atau Discontinue?)
Uniknya meski oli kekinian punya kekentalanya rendah atau encer justru malah tahan pengguapan.
"Karena rata-rata base oilnya udah full sintetis, jadinya tahan terhadap penguapan dong," ujar Roy Ardiansyah, Supervisor PT. Cahaya Kinetik Indonesia, distributor oli Ravenol di Indonesia kepada GridOto.com di BSD, Tangerang Selatan. (ISL)