Honda Akui Ada Tekanan Untuk Bikin Motor Listrik

Iday - Senin, 6 Agustus 2018 | 18:40 WIB

Honda EV Cub Concept yang diperkenalkan di Bangkok Motor Show 2016 bakal jadi basis motor listrik Ho (Iday - )

 

GridOto.com - Kencangnya isu motor listrik juga dirasakan pabrikan Honda di Indonesia, PT Astra Honda Motor (AHM).

Seakan ada desakan kepada pabrikan untuk mempersiapkan model baru dan munculnya era kendaraan listrik yang sudah di depan mata.

Presdir AHM Toshiyuki Inuma tak memungkiri adanya pressure tersebut.

"Tekanan datang dari society (lingkungan) dan regulasi," ujarnya kepada GridOto.com di booth AHM di ICE BSD beberapa waktu lalu.

"Untuk itu kami tengah mencoba untuk membuat dan menawarkannya."

"Jadi selain ada motor bermesin konvensional, hybrid nanti ada juga EV (electric vehicle/motor listrik)," paparnya.

Hanya saja ia mengaku untuk membuat motor listrik enggak gampang.

Inuma lantas membeber panjang lebar kendalanya.

(BACA JUGA: Usia Pakai Baterai Motor Listrik Bisa Lebih Lama dari Aki Motor?)

"Kendalanya, misal orang pergi ke kantor berjarak 40 kilometer, pulang pergi 80 km, perlu sekali pengecasan baterai."

"Dengan motor bensin, Anda berapa kali perlu datang ke pombensin? Bisa seminggu sekali."

"Lalu isi bensin hanya perlu waktu sekitar 5 menit lalu Anda pergi lagi. Motor listrik tidak bisa seperti itu," papar Inuma.

"Bicara baterai, biayanya sangat tinggi. Mendominasi harga motor."

"Kami membuat motor tapi tidak membuat baterai."

"Motor elektriknya sendiri relatif tidak mahal," terang Inuma.

"Karena harganya tinggi, EV akan jadi motor dengan segmen yang kecil," lanjutnya.

Lalu bagaimana Honda memenuhi kebutuhan baterai motor listriknya kelak? Apakah mengandalkan sesama pabrikan Jepang?

"Baterai Lithium bisa jadi diperoleh dari Sony, Panasonic."

"China membuat pabrik baterai di Amerika, di Afrika. Tapi mereka gak akan kasih kami baterai dengan harga murah," jelasnya.

Lalu bagaimana langkah Honda dengan rencana Honda terhadap motor listrik?

Inuma lantas melihat ke monitor di belakangnya.

"Seperti motorsport. Kami ingin ada di MotoGP. Tapi untuk ke sana butuh waktu yang panjang. Bukan sekarang."

"Begitu juga dengan EV. Kami akan ke sana tapi butuh waktu yang cukup panjang," jelas Inuma.

(BACA JUGA: BMW: Sekali Pakai Mobil Listrik, Akan Terus Pakai Lagi)

Lalu bagaimana jika produsen lain memulainya dan menjadi sesuatu yang massive?

"Merek lain membuat EV tak seperti Honda. Berbeda."

"Kualitasnya beda dari kami dan kami juga harus memperhatikan limbahnya," ucanya.

Nah, kalau harganya mahal dan ada dua opsi motor listrik, mana yang akan dipilih; motor listrik model klasik macam Super Cub C125 atau Honda PCX?

Rupanya dengan mantap Inuma menyebut PCX.

"Kami akan pilih PCX karena memberi banyak keuntungan. Bisa bawa penumpang dan bagasinya luas," ujarnya.