GridOto.com - Sempat dipakai sebagai jalan tol fungsional saat arus mudik dan balik Lebaran kemarin, ternyata perkembangan jalan tol Batang-Semarang sudah hampir rampung.
Direktur Jasa Marga Tol Semarang Batang, Arie Irianto menjelaskan proses pembangunan dari Tol Semarang Batang sendiri sudah mencapai 87,89 %.
Menurutnya kendala yang saat ini dihadapi adalah terkait pembebasan lahan sehingga proses pembangunan menjadi terhalang.
Di sisi lain, kontrak pembangunan tol tersebut akan selesai pada tanggal 25 September 2018.
(BACA JUGA: Klasemen Sementara MotoGP 2018, Andrea Dovizioso Naik Posisi, 1 Yamaha Tergeser)
"Tol ini melintasi 27 desa yang tersebar di delapan kecamatan di Kendal dan Nominal ganti ruginya sebesar Rp 1,6 triliun,'' lanjut dia.
Sementara itu untuk tempat ibadah dan tempat pemakaman yang terdampak proyek itu menurutnya sudah hampir selesai proses penggantian tempat dan bangunannya.
"Namun masih ada satu masjid yang belum terselesaikan. Tanah pengganti sudah disiapkan namun harga ganti bangunan belum menemui kesepakatan," jelasnya
Ia berharap pembebasan lahan akan selesai hingga akhir agustus ini
(BACA JUGA: Ngenes! Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Maverick Vinales Crash di Lap Pertama MotoGP Ceko)
"Jika terealisasi maka akan sesuai target selesainya. Sehingga pada bulan November kami bisa uji kelayakan," tambahnya.
Meski begitu, masih ada warga yang tidak mau menerima uang ganti rugi pembebasan lahan.
Uang ganti rugi sekitar 200 bidang tanah di Kendal yang terdampak pembangunan tol Semarang Batang, belum diambil oleh sang pemiliknya dan saat ini masih dititipkan di Pengadilan Negeri Kendal.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan Tol Batang-Semarang, Tendi Hardianto mengatakan para warga tersebut enggan mengambil uang ganti rugi dikarenakan mereka tidak puas dengan nilai ganti rugi yang telah ditawarkan.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Uang Ganti Rugi 200 Bidang Tanah di Kendal Belum Diambil Pemiliknya