Blak-blakan Herutama Trikoranto: Tidak Hanya Baterai, Pertamina Juga Siapkan Sistem Pengisian Daya

Muhammad Ermiel Zulfikar - Senin, 30 Juli 2018 | 19:00 WIB

Tim dari Pertamina Research & Technology Center yang membuat Baterai untuk kendaraan listrik (Muhammad Ermiel Zulfikar - )

GridOto.com - PT Pertamina (Persero) dipastikan memproduksi baterai secara skala besar untuk menghadapi perkembangan teknologi kendaraan listrik.

Hal itu diungkapkan Herutama Trikoranto, Senior Vice President Research & Teknologi Center PT Pertamina .

Namun, sebagai sebuah produk, baterai jika terus menerus digunakan daya disimpan dalam pastinya bakal habis juga.

Maka dari itu, selain memproduksi baterai Pertamina juga menyiapkan sistem untuk pengisian daya agar kendaraan listrik bisa terus digunakan.

 (BACA JUGA: Blak-blakan Herutama Trikoranto: Berapa Target Produksi Pertamina untuk Baterai Motor Listrik Gesits?)

 "Kami mengembangkan dua sistem, dan ini kami kolaborasi dengan ITS yang juga memproduksi motor listrik Gesits untuk mengembangkan teknologi terbaru itu," ujar Heru saat ditemui GridOto.com, Kamis (26/7/2018).

"Pertama charging station, terus yang kedua adalah battery swapping," lanjutnya saat berada di Gedung Pertamina Research and Technology Center, Jakarta Pusat.

(BACA JUGA: Blak-blakan Herutama Trikoranto: Pengembangan Baterai, Cara Pertamina Menghadapi Era Kendaraan Listrik)

Lanjut Heru, dengan baterai swapping pengguna lebih mudah mengganti baterai yang habis daya.

Heru juga mengatakan ke depannya swap baterai itu akan bekerjasama dengan minimarket, jadi seperti pergantian galon.

"Tentunya tidak hanya di SPBU, mungkinnya bisa juga di tempat lain," ucap heru.

Agus Salim/GridOto.com
Pertamina Baterai Motor listrik, Research & Technology Center, PT Pertamina

Untuk motor Gesits, membutuhkan 250 baterai cell untuk satu motornya. 

Dengan begitu mampu menempuh jarak 80 sampai 100 km untuk satu kali pengisian daya.

"Kalau normal cas dari kosong sampai penuh itu 4 sampai 6 jam," tutupnya.

Tentu dalam waktu tertentu daya cas baterai akan berkurang dan perlu diganti baru.

Untuk hal ini, Pertamina memiliki solusi.

"Baterai yang lama dipakai sebenarnya masih memiliki kemampuan untuk pengisian. Namun hanya tinggal 80 persen," jelasnya.

Untuk penggunaan kendaraan motor, baterai yang sudah 'soak' ini tak cocok lagi digunakan.

"Baterai ini sebenarnya masih bisa digunakan untuk keperluan pembangkit statis. Seperti kincir angin tenaga listrik. Jadi masih bermanfaat," tutupnya.