GridOto.com – Bagaimana pun E 200 masuk dalam kasta E-Class, konsumennya punya ekspektasi tinggi terhadap kenyamanan E-Class ini yang meski secara harga merupakan lini produk termurah di Indonesia.
Kenyamanan tak cuma bantingan suspensi, tapi juga kekedapan kabin dan elemen lain di interior seperti keempukan busa jok, posisi duduk, hingga material yang digunakan.
Soal bantingan, hm.., ini juaranya, ia mampu memberi ayunan lembut tanpa harus terombang-ambing.
(BACA JUGA: Mesin ‘Hanya’ 2.000 cc. Seberapa Kencang dan Irit Mercy E 200?)
Saat melintas di jalan berlubang atau polisi tidur, guncangan yang muncul mampu diredam dengan baik oleh sistem suspensi.
Apalagi busa jok memang empuk sehingga kian mendukung rasa nyaman yang dihasilkan.
Lapisan kulit Artico di seluruh bangku adalah poin plus berikutnya.
Tekstur kulit itu halus, mewah, dan breathable saat tersentuh kulit.
Legroom dan headroom lega membuat suasana semakin rileks.
Sayang tidak ada pengaturan sandaran (reclining) jok belakang untuk menyesuaikan posisi yang diinginkan penumpang belakang.
Ini penting karena sang empu mobil ini, besar kemungkinan duduk di jok belakang dan membiarkan supir yang duduk di jok pengemudi.
Untunglah sudut sandaran itu cukup rebah sehingga tetap mampu menghadirkan suasana yang santai.
Soal kekedapan kabin, E 200 ini sudah termasuk senyap layaknya Mercedes-Benz lainnya.
Meski saat kami ukur, di kecepatan konstan 60 km/jam road noise yang dihasilkan adalah 61 dB dan itu lebih tinggi dari rival terdekatnya, BMW 520i Luxury Line yang mencetak 54,7 dB.
Sehingga jika ditanya tentang bagaimana kenyamanan Mercedes-Benz E 200 Avantgarde? Jawabannya tentu saja masih sebaik itu.
Video komparasi Double Cabin silakan klik di sini: