GridOto.com - Setelah MotoGP Jerman, salah satu pengamat MotoGP yang juga merupakan pelatih Andrea Iannone, Carlo Pernat memberikan analisisnya.
Bagi Carlo Pernat, MotoGP Jerman bisa memiliki empat nama yakni, kemenangan Marquez, kebangkitan Yamaha, kalahnya Ducati, dan legenda hidup Rossi
Carlo Pernat menjelaskan apa yang dimaksudnya satu per satu.
Menurut Carlo Pernat, Marc Marquez adalah sebuah fenomena nyata.
(BACA JUGA: Pembalap KTM, Pol Espargaro Disebut 'Idiot' Usai MotoGP Jerman)
"Dia seperti datang dari Mars, dia melakukan apa yang dia mau, aku juga melihatnya makin dewasa," ujar Pernat seperti dikutip GridOto.com dari GPone.com.
Salah satu hal yang membedakan Marc Marquez sekarang dan tahun salah satunya adalah Marquez lebih sedikit jatuh tahun ini.
Lalu Carlo Pernat menjelaskan apa yang dimaksudnya dengan kebangkitan Yamaha.
"Lalu datang posisi kedua dan ketiga dari Yamaha, lebih karena pembalapnya dari pada motornya," kata Pernat.
(BACA JUGA: Hari Ini Ada Pembalap MotoGP yang Berulang Tahun)
"Menurut Maverick dan Vale, M1 masih belum berada di tempatnya (belum sempurna)," kata Carlo Pernat.
Carlo Pernat mengungkapkan trek Brno (Ceko) dan Red Bull Ring (Austria) akan menjadi ujian sebenarnya bagi Yamaha.
Nama ketiga, kekalahan Ducati, disebut oleh Pernat sebagai hal yang luar biasa.
"Melihat Petrucci dan Bautista di atas pembalap pabrikan pasti memalukan bagi mereka," kata Pernat.
(BACA JUGA: Pensiun Sebagai Pembalap MotoGP, Dani Pedrosa Akan Jadi Test Rider Honda?)
Carlo Pernat mengaku tidak bisa membaca bagaimana Dovi bisa lemah di musim 2018 ini.
"Tahun lalu dia berada di depan Lorenzo, dia memperkuat pikirannya, sekarang dia menjadi lemah setelah dua kemenangan Lorenzo," ujar Pernat bingung.
Lalu, terakhir, Carlo Pernat menjelaskan sebutan legenda hidup Rossi.
"Perbedaan umur antara dia dan Marquez adalah 15 tahun, melihatnya datang hanya dua detik di belakang Marc itu mengagumkan," ucapnya.
(BACA JUGA: Valentino Rossi Naik Podium Ke-2 di MotoGP Jerman Dihadiahkan untuk Orang yang Membunyikan Lonceng)
"Motor balap adalah Disneyland miliknya, dia ingin hidup dengannya hingga akhir," imbuh Pernat.
Menurut Carlo Pernat Valentino Rossi juga merupakan sebuah fenomena tersendiri.