GridOto.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, menyarankan pemerintah memberlakukan ganjil genap untuk motor.
Hal ini guna memperbaiki kualitas udara di Jakarta, dimana didasari oleh fakta bahwa penyumbang debu partikular PM 2,5 terbesar adalah motor.
Kebijakan ini pun nantinya akan menimbulkan pro kontra, seperti yang diungkapkan Lala Kohar, Ketua Umum Indonesia Nmax Community.
Menanggapi hal ini, Kohar mengatakan harus ada sosialisasi dari pemerintah agar kebijakan ganjil genap ini berjalan dengan baik untuk kendaraan motor.
(BACA JUGA: MAXI YAMAHA Tour de Indonesia: Wow, Skutik Ini Siap Susul Popularitas NMAX di Jawa Timur )
"Jika adanya ganjil genap untuk motor, ya nantinya diberitahukan kepada pengguna motor sosialisanya gimana, apa ada jalur alternatif bagi pengendara motor untuk yang genap ataupun ganjil," ujar Kohar saat dihubungi GridOto.com.
"Kalau memang disosialisasikan, kita lihat hasilnya gimana, dari situ baru ada evaluasi buat ke depannya seperti apa," sambungnya.
Lalu, apakah ia setuju dengan kebijakan ganjil genap untuk motor?
"Saya sih setuju, yang penting buat lingkungan Indonesia," terangnya.
(BACA JUGA: Soal Tekanan Ban Saat Ganti Baru, Ini Yang Paling Penting Diperhatikan )
Senada dengan Kohar, Nunu, Ketua Fino Owners Indonesia (FIO) mendukung kebijakan ganjil genap untuk motor.
"Saya mendukung supaya udara Jakarta lebih segar, karena selama ini hanya berlaku untuk mobil saja, jadi menurut saya sih oke-oke aja diterapkan untuk motor," terang Nunu kepada GridOto.com.
Namun menurutnya, pelaksanaan ini nantinya sedikit rumit, karena plat nomor motor terlalu kecil untuk terlihat.
Nah, dengan kebijakan ganjil genap untuk motor, tentunya harus didukung dengan sarana transportasi umum, seperti yang diungkap Agus Sigit Wicaksono, Penasehat Karisma Fans Club (KaFC).
Sigit pun mengaku, kebijakan ini bisa saja dilaksanakan, asal dapat memberikan rasa adil, mengurangi kemacetan, dan mengurangi polusi udara.