GridOto.com- Bus rombongan berasal dari Mojokerto nyangkut di kolong Matraman double track kereta api (KA), Jakarta Timur, sekitar pukul 11.00 WIB siang kemarin.
Bus itu membawa penumpang rombongan peziarah makam wali songo dari Mojokerto yang hendak ke Monas.
Kasat Lalu Lintas Polres Jakarta Timur AKBP Sutimin ketika dikonfirmasi mengatakan supir tak mengetahui batasan tinggi kolong jembatan.
"Pentingnya ada rambu lalu lintas yang jelas," kata ABKP Sutimin.
(BACA JUGA : Video Aksi Melompati 16 Bus yang Tertata Rapi dengan Menggunakan Motor)
Sehingga pengendara bisa memperkirakan kendaraan dengan tinggi beberapa meter nggak bisa lewat.
"Lebarnya berapa. Misalnya adanya penyempitan nggak boleh lewat, disarankan Dishub untuk rambu lebih jelas dan dipasang beberapa meter sebelumnya agar mudah dilihat,” ujar Sutimin.
Katanya, prihal rambu-rambu adalah wewenang Dishub.
“Jadi sarana dan prasana itu Dishub, kita hanya mengawasi untuk hukumnya,” tegasnya.
“Kalau seandainya dibiarkan (kurang rambu yang jelas) ada kendaraan lebih keras itu kan nggak cukup satu atau dua jam panggil alat berat untuk evakuasi,” sambungnya.
Dalam kejadian itu, beruntung tak memakan korban jiwa. Lalu lintas pun kembali berjalan normal.
“Itu sudah bersih. Kita ke sana sudah dievakuasi. Satu bus doang, sudah dievaluasi. Kayanya mundur ya, lalu putar balik cari jalan lainnya. Korban nggak ada dan tak ada kerusakan yang patal,” pungkasnya.