Pembalap Indonesia Bisa Bersaing dengan Pembalap Dunia? Ini Modalnya!

Niko Fiandri - Kamis, 12 Juli 2018 | 14:30 WIB

Tikungan sirkuit MXGP lebar dan ada camber (Niko Fiandri - )

GridOto.com - Ada syarat supaya pembalap Indonesia bisa bersaing dengan pembalap dunia

Fakta ini bisa dilihat di MXGP yang digelar di Pangkal Pinang (1/7/2018) dan MXGP Semarang (8/7/2018).

Ada beberapa syarat supaya pembalap Indonesia bisa masuk di barisan pembalap dunia saat race berlangsung.

1. Desain sirkuit

Desain sirkuit di balapan nasional menentukan bagaimana pembalap Indonesia turun di balapan dunia.

"Sirkuit balapan dunia tikungan didesain supaya bisa cepat. Di Indonesia jumpingannya yang dibesarin. Bikin tikungan yang benar, lama-lama pembalap Indonesia bisa bersaing dengan pembalap dunia," kata Delvintor Alfarizi, pembalap MX2 yang turun di MXGP Semarang.

Panjang sirkuit MXGP Semarang 1,7 km dengan lebar tikungan minimal 4 meter. 

Desain corner balapan motocross di Indonesia flat alias datar, sedangkan tikungan sirkuit MXGP Semarang ada camber dan dua session.

2. Dana untuk Teknologi

Kelas bergengsi balapan motocross dunia MXGP menggunakan teknologi yang mirip MotoGP.

Kabarnya material komponen mesin duralium.

Material duralium, logam yang paling ringan, titik muainya rendah, dan tahan terhadap patah.

"Satu seri mesin langsung enggak dipakai lagi untuk seri berikutnya. Ini info dari Harris Everts," kata Aep Dadang, asisten pelatih tim Motocross Merah Putih untuk MXGP Indonesia kepada GridOto.com di MXGP Semarang (7/7/2018).

Harris Everts pelatih motocross dunia, ayah dari legenda Juara Dunia Motocross 10 kali Stefan Everts

Motor yang dipakai untuk MXGP kelas Special Engine (SE) 450 cc.

Diameter tabung sokbreker SE yang standar 48 mm.

"Mereka semua pakai sokbreker diameter sokbreker 52 mm. Harganya seharga motor. Belum biaya perawatan," kata Aldi Lazarono, pembalap MXGP dari Indonesia. 

Rian/GridOto.com
Komponennya motor MXGP seperti motor MotoGP