Sebaliknya, warna kekuningan lebih baik saat hujan atau berkabut.
Namun, dalam kondisi normal, terlihat kurang terang dan cenderung mengganggu pengendara lain.
Pilihlah angka di kisaran 4.000-5.000 derajat Kelvin untuk mendapatkan pancaran sinar optimal di berbagai kondisi, saat hujan, berkabut, atau dalam kondisi normal.
(BACA JUGA: Viral Pantat Mobilio Penyok, Begini Tanggapan PT Honda Prospect Motor)
3. Perhatikan grounding
Kadang pemilik mobil mengganti bohlam berdaya lebih besar untuk memperoleh pancaran lebih terang.
Padahal grounding atau suplai arus negatif ke bohlam juga menjadi penyebab menurunnya performa lampu.
Bila usia kabel telah lebih dari 5 tahun, tak ada salahnya Anda menggunakan kabel set aftermarket yang sudah dilengkapi relay.
Penggunaan kabel set ini membuat arus listrik menuju bohlam menjadi lebih optimal ketimbang mengganti lampu berdaya lebih besar yang berpotensi merusak reflektor dan mika lampu berbahan plastik.
(BACA JUGA: Busi Biasa Vs Iridium? Ini Perbedaannya)
4. Sil karet harus tertutup sempurna
Pastikan sil karet di headlamp terpasang sempurna agar debu dan air tak menerobos masuk.
Ciri-cirinya adalah headlamp berembun atau kotor.
Bila lama dibiarkan, di bagian dalam lampu bisa timbul jamur yang merusak.
Selain itu, lubang hawa juga menjadi bagian yang perlu diperhatikan posisinya.
Jangan sampai mengarah ke atas sehingga lampu mudah kemasukan air.