GridOto.com-Oli berfungsi sebagai pelumas bagi mobil di komponen tertentu, jika oli tidak bisa melumasi komponen secara optimal maka berbahaya.
Oli transmisi otomatis di mobil mempunyai interval waktu penggantian yang berbeda-beda, ada yang setiap 40 ribu kilometer, 60 ribu kilometer, dan 80 ribu kilometer.
"Kalau oli transmisi otomatis tidak pernah diganti atau selalu telat menggantinya, maka akan timbul masalah," ucap Zainul Arif, Foreman Tunas Toyota Pasar Minggu, Jakarta Selatan kepada GridOto.com (3/7).
"Transmisi otomatis yang selip merupakan masalah yang bisa terjadi akibat tidak digantinya oli transmisi otomatis," lanjut Zainul.
Untuk menguji selip transmisi, Anda dapat mengendarainya mobil melewati jalan menanjak.
(BACA JUGA: Lima Pengecekan Sederhana Sebelum Mengemudikan Mobil)
Jika masih normal, selip yang terjadi sangat minim.
Jika Anda mendapati putaran mesin naik tapi tidak selaras dengan pertambahan kecepatan, maka transmisi sudah mengalami selip.
Jika selip sudah berlebih, mobil pun sulit untuk menanjak.
Masalah lainnya adalah munculnya bunyi kasar dan hentakan pada saat pindah gigi.
“Biasanya kalau transmisi mobil kasar dan menghentak bisa karena torque converter yang sudah rusak,” tambahnya lagi.
(BACA JUGA: Berbagai Macam Produk Buat Cuci Mobil Tanpa Air alias Waterless)
Selain itu, kotoran yang dibawa oli transmisi dapat menyumbat saringan yang menyebabkan sirkulasi oli transmisi tidak lancar.
Oleh karena itu wajib hukumnya melakukan penggantian oli transmisi otomatis sesuai dengan waktu yang ditentukan pabrikan.