GridOto.com - Memulai balapan dari posisi ke-10, Jorge Lorenzo melakukan start luar biasa di MotoGP Belanda, 1 Juli 2018.
Di awal, posisinya langsung merangsek ke baris paling depan, bahkan jadi pemimpin balapan.
Saat itu para penonton mulai terpukau dan yakin X-Fuera bakal mencetak hattrick menyusul kemenangan di Mugello dan Barcelona.
Sayang sekali, setelah memimpin balapan cukup lama, perlahan pembalap asal Mallorca ini melambat.
(BACA JUGA:Kasihan! Tabrak Pembalap di Race 2 F2 Austria, Sean Gelael Kena Dua Hukuman)
"Aku terkejut bisa memimpin cukup lama, sebenarnya aku tak cukup cepat, aku 0,5 atau 0,6 detik lebih lambat dan Marc dan lainnya, start-ku bagus karena konsentrasi tinggi," kata Lorenzo menjelaskan, dikutip GridOto.com dari Speedweek.
Setelah itu posisinya turun, bahkan finis ke-7.
Balapan di Assen ini mirip dengan yang Lorenzo alami di Le Mans, Prancis, beberapa pekan lalu.
Di Le Mans, Lorenzo mengeluhkan stamina terkuras karena tangki, hal itu bukan masalah utama lagi di Assen.
(BACA JUGA:Komen Andrea Dovizioso Saat Dibilang Enggak Pintar Oleh Valentino Rossi)
Grip ban belakang jadi masalah utama Lorenzo.
"Di separuh balapan awal, aku tidak kehilangan banyak waktu, lalu ban belakang jadi masalah," ungkap Lorenzo.
Sektor terakhir sirkuit Assen juga jadi kelemahan motor Ducati.
"Itulah alasan aku tak bisa bertarung untuk menang sampai akhir," tegas bakal pembalap Repsol Honda ini.