Selain Harley-Davidson, Pabrik Motor Ini Mulai Pertimbangkan Produksi ke Luar Negeri

Ignatius Ferdian - Senin, 2 Juli 2018 | 15:59 WIB

Produk motor Indian tahun 2016 oleh Polaris Industries (Ignatius Ferdian - )

GridOto.com - Setelah Donald Trump, Presiden Amerika Serikat malakukan pembalasan mengenai tarif pajak untuk Uni Eropa beberapa masalah muncul.

Salah satunya Harley-Davidson yang mulai mempertimbangkan produksinya ke luar negeri supaya tidak terkena tarif Eropa.

Namun selain HD, sebuah perusahaan otomotif yang berbasis di Minnesota mengatakan sedang mempertimbangkan pemindahan produksi beberapa sepeda motor ke luar negeri.

Pertimbangan ini dikatakan pada Jumat (29/6/2018) beberapa hari setelah Harley-Davidson mengatakan hal serupa sebelumnya.

(BACA JUGA : Presiden Amerika Donald Trump Curhat di Twitter Gara-gara Harley-Davidson, Kenapa Nih?)

Seorang juru bicara Polaris Industries mengakui bahwa perusahaan dapat memindahkan beberapa produksi Indian Motorcycle-nya dari Lowa barat laut ke Polandia.

"Tidak ada yang pasti," katta juru bicara Polaris, Jess Rogers. 

"Kami sedang melihat berbagai rencana mitigasi," tambahnya.

autoevolution.com
Motor Indian, salah satu produk Polaris Industries

Harley-Davidson mengatakan pemindahan produksi disebabkan pembalasan tarif bisa menaikkan harga tarif per unit mencapai Rp 31 juta untuk ekspor dari AS ke Uni Eropa.

Sejak diumumkn pindah, Harley Davidson telah mendapat kritik keras dari Presiden Amerika Serikat, dengan mengatakan setiap perubahan dalam produksi oleh perusahaan akan menjadi awal dan akhir.

(BACA JUGA : Uni Eropa - Amerika Perang Dagang, Yang Kena Imbas Harley-Davidson, Kok Bisa?)

Kritik itu nampaknya tidak dihiraukan lagi oleh para eksekutif Polaris ketika mencari cara untuk mengurangi dampak dan tarif.

Dalam kurtal pertama pada bulan April, Polaris memproyeksikan dana sekitar Rp 216 miliar dalambiaya tambahan.

Rogers menyebutkan tarif yang berlaku akan menaikkan biaya lebih besar dari yang direncanakan.

"Tapi kami benar-benar melihat peningkatan biaya," katanya.

Wah sudah ada beberapa pabrik yang mulai mempertimbangkan produksi di luar negeri nih, gimana pendapatmu sob?